Setelah Anda membangun portofolio reksa dana Anda, Anda harus tahu cara mempertahankannya dengan menggunakan strategi investasi reksa dana. Mari kita tinjau empat strategi populer.
Ini adalah strategi investasi reksa dana yang paling sering digunakan, terutama di kalangan investor baru. Bagaimana cara kerjanya? Jika anda tidak mengikuti rencana atau struktur tertentu yang menuntun anda untuk memilih jenis investasi dan mempertahankan portofolio Anda, kemungkinan Anda menggunakan strategi bersayap.
Tanpa rencana untuk berinvestasi, Anda mungkin berjuang untuk membuat keputusan yang secara akurat mencerminkan tujuan investasi Anda. Biasanya investor baru akan lebih cepat melakukan transaksi jual dan beli, atau bisa dibilang memcah uangnya ke dalam banyak jenis investasi. Kebanyakan para ahli akan setuju bahwa strategi ini cenderung kurang berhasil karena kurangnya konsistensi.
Strategi penyesuaian pasar menyiratkan kemampuan untuk masuk dan keluar dari sektor, aset, atau pasar pada waktu yang tepat. Dalam dunia yang ideal, kemampuan untuk penyesuaian pasar berarti bahwa Anda akan selalu membeli ketika harga investasi pada posisi rendah dan menjual ketika harganya tinggi.
Sayangnya, beberapa investor melakukan hal ini kurang konsisten karena perilaku investor biasanya didorong oleh emosi bukan logika. Kenyataannya adalah sebagian besar investor cenderung melakukan strategi yang terbalik (yaitu, membeli diharga tinggi dan menjual di harga rendah). Hal ini menyebabkan banyak yang percaya bahwa waktu pasar tidak bekerja. Tidak seorang pun dapat secara akurat memprediksi masa depan dengan konsistensi apapun, namun ada banyak indikator-indikator yang bisa dijadikan acuan atau analisan untuk memprediksi kondisi ekonomi, pasar, dan investasi di masa mendatang meskipun tidak 100% akurat. Tapi setidaknya bisa bedampak baik pada investasinya. Dan bisa menyesuaikan ke dalam jenis investasi yang lebih menguntungkan.
Strategi ini adalah strategi investasi yang paling banyak dipakai oleh investor jangka panjang. Strategi ini berarti Anda akan membeli investasi dan menahan investasinya untuk waktu yang lama terlepas dari apakah pasar akan naik atau turun. Jika kamu menggunakan Buy dan Hold Strategy pada saat kondisi pasar yang naik dan turun, bisa diperkirakan maka keuntungannya lebih besar dibandingkan dengan kerugiannya. Miliarder dan investor legendaris, Warren Buffett, mengatakan strategi ini sangat ideal untuk investor jangka panjang.
Baca Juga : Tips Membuat Anggaran : Cara Menghitung Penghasilan dan Beban
Alasan lain strategi ini begitu populer adalah bahwa mudah untuk diterapkan. Karena strategi ini dilakukan dengan sekali membeli investasi sekali dan membiarkannya dalam jangka waktu tertentu.
Dengan strategi investasi reksadana ini, anda akan meninjau kembali campuran portofolio anda dari waktu ke waktu dan membuat beberapa penyesuaian. Mari kita pahami melalui contoh dibawah ini.
Katakanlah Anda mulai dengan modal awal sebesar Rp. 10.000.000 di empat reksa dana, dibagi menjadi bobot yang sama dari 25% masing-masing.
Setelah tahun pertama investasi, portofolio tidak lagi berbobot sama dengan 25% di setiap dana karena beberapa reksadana memiliki kinerja yang lebih baik.
Kenyataannya adalah bahwa setelah tahun pertama, sebagian besar investor reksa dana cenderung untuk membuang Corfina Dana Kas Syariah dan membeli lebih banyak reksadana pemenang (Grow 2 Prosper). Jika kamu menjual 1 jenis reksadana dan menambahkannya ke reksadana lainnya maka akan mengubah jumlah alokasi dan pembobotannya.
Penyesuaian bobot berdasarkan kinerja memang tidak selalu menghasilkan keuntungan yang sama di tahun selanjutnya, karena bisa jadi di tahun selanjutnya kinerja reksadana Grow 2 Prosper di bawah kinerja reksadana lainnya. Jika Anda telah menyeimbangkan kembali portofolio ini pada akhir setiap tahun selama lima tahun, Anda akan lebih bisa mendapatkan imbal hasil yang optimal sebagai hasil dari bobot kinerja. Ini semua tentang disiplin.
Kunci dari manajemen portofolio adalah memiliki strategi investasi Reksa dana yang disesuaikan dengan tujuan investasi anda dan dibarengi dengan kedisiplinan. Manajer uang yang paling sukses di dunia berhasil karena mereka memiliki disiplin untuk mengelola uang, dan mereka memiliki rencana.
Warren Buffet mengatakan : "Untuk berinvestasi berhasil selama seumur hidup tidak memerlukan IQ tinggi, wawasan bisnis yang tidak biasa, atau informasi di dalam,".