Inilah 5 Alasan Kamu Harus Menolak Meminjamkan Uang Ke Teman

Author : Yulia Andita

Pernahkah mendengar jika kawan bisa menjadi lawan?

Nah hal ini bisa terjadi jika berkaitan dengan hal-hal yang sangat krusial seperti uang. Karena ada yang bilang jangan mencampuradukan antara keuangan dan pertemanan. Jika tidak meneginginkan pertemana retak karena masalah keuangan maka lebih baik dihindari. Masalah utang memang bisa menjadi pemicu keretakan pertemanan.

Jika kita meminjamkan kepadanya, kadang kita menyesalinya karena takut tidak bisa mengembalikannya. Dan jika kita tidak meminjamkan uang maka kita akan merasa bermasalah karena tidak bisa menjadi teman yang baik saat orang lain membutuhkan bantuan.

Posisinya memang berasa serba salah rasa hati ingin menjaga hubungan tapi jika masalah keuangan memang buat hati jadi ga karuan.

Sebelum memberikan pinjaman uang kepada teman, sebaiknya kamu berpikir matang-matang apakah keputusan tersebut sudah benar. Sebab, meminjamkan uang kepada teman dapat mengubah hubungan pertemanan dan kamu mungkin harus menanggung konsekuensi dari tindakan kita sendiri apabila teman anda ingakr janji.

Pertimbangkan 5 alasan berikut ini agar kamu tidak meminjamkan uang kepada teman, dan dapatkan beberapa tips untuk membantu dalam  memperbaiki keadaan jika telah setuju meminjamkan uang.

 

Anda tidak benar-benar membantu

Anda tahu bagaimana bunyi pepatah, "beri seorang pria ikan dan Anda memberinya makan sehari, ajari seorang pria untuk memancing, dan Anda memberinya makan seumur hidup." Lebih baik kita mengajarkan dia tentang manajemen keuangan dibandingkan kita memberikan pinjaman kepadanya ketika ia meminta. Maka teman mu akan terus menerus hidup dengan utang dan tidak bisa mengelola uangnya sendiri.

Anda mungkin memaafkan kebiasaan buruk yang tidak Anda ketahui tentangnya seperti judi, atau bahkan digunakan untuk hal-hal yang buruk lainnya. Untuk menghindari hal tersebut, kamu bisa menolaknya dengan bersikap tegas dan mengatakan tidak. Dengan begitu temanmu akan berfikir untuk mencari solusi yang cerdas dan tidak mengandalkan diri anda.

Baca Juga : Apakah Bisa Hidup Tanpa Utang?

Jika adna terpaksa meminjamkan maka mintalah barang berharga untuk menjadi jaminan. Jika seuatu saat teman anda ternyata ingkar janji.

 

Anda mungkin tidak pernah mendapatkannya kembali

Ibu saya pernah mengatakan kepada saya, "hanya pinjamkan sejumlah uang yang sesuai dengan emampuan teman anda". Meskipun sebagian besar kita tahu  bahwa, “ketika Anda meminjam uang, peminjam harus mengembalikannya kembali”, tetapi hidup tidak selalu sesederhana itu dan tidak semudah itu.

Biasanya teman yang meminjam uang itu akan merasa tenang dan berleha-leha jika meminjam ke orang yang dikenal. Dengan anggapan meminjamnya tidak dikenakan bunga dan dari orang terdekatnya. Sehingga beranggapan kita akan lebih toleran.

Maka dari itu jika kita ingin membantu teman anda, maka berilah pinjaman seadanya yang sesuai dengan kondisi keuangan anda. Tapi jika teman anda memiliki rekam jejak berhutang yang baik tidak ada salahnya jika kamu meminjamkan dengan leluasa.

 

Uang mengubah banyak hal

Uang memiliki cara mengungkapkan sisi lain dri seseorang orang. Ketika meminjamkan uang mungkin kamu akan merasakan berpisah dengan uang Anda, tetapi sangat mungkin juga persahabatan kamu dan teman anda. Suka atau tidak suka, dinamika persahabatan bisa berubah. Ini karena meminjamkan uang kepada teman Anda dapat menyebabkan kecanggungan. Peminjam (teman Anda) sekarang berhutang budi kepada Anda, sementara Anda sebagai pemberi pinjaman, mungkin takut menyinggung teman Anda sehingga Anda menghindari mengingatkan atau bertanya kepada mereka tentang kapan untuk mengembalikannya. Mengingatkan atau bahkan jika Anda harus meminta temanmu untuk mengembalikannya akan membuat hal-hal tidak nyaman dan canggung.

 

Mereka mungkin meminta lebih banyak uang

Temanmu mungkin telah menggunakan teknik foot-in-the-door. Foot-in-the-door adalah taktik kepatuhan psikologis yaitu dengan mempersuasi seseorang secara bertahap. Teknik ini membuat seseorang untuk terlebih dahulu menyetujui permintaan kecil karena nantinya orang tersebut akan lebih cenderung untuk memenuhi permintaan yang lebih besar.

Teman Anda mungkin pertama-tama meminjam uang dengan jumlah yang relatif kecil, seperti Rp. 100.000. Tetapi setelah Anda setuju untuk meminjamkan mereka jumlah yang lebih kecil, Anda akan lebih mungkin untuk setuju ketika teman Anda meminta untuk meminjam sejumlah uang yang lebih besar di waktu berikutnya. Ketika teman Anda berhasil meminjam uang dari Anda, kemungkinan itu tidak akan berhenti. Teman Anda sekarang melihat Anda sebagai teman "dapat diandalkan" untuk dikunjungi ketika mereka secara finansial kekurangan.

 

Anda mungkin butuh uang

Tidak seorang pun dari kita memiliki kekuatan untuk melihat apa yang akan terjadi di masa depan. Dengan demikian, jika meminjamkan uang kepada teman mengharuskan kamu  mengambil uang dari dana darurat atau tabungan, sebaiknya jangan lakukan itu.

Tabungan dan tabungan dana darurat kamu itu berguna untuk memastikan stabilitas keuanganmu. Bagaimana jika Anda tiba-tiba kehilangan pekerjaan dan Anda perlu mengandalkan tabungan Anda? Dalam keadaan seperti itu, dana darurat memang paling membantu.

Jika uang itu dipinjamkan dan mereka tidak mengembalikannya maka akan menganggu kodnsi keuangamu dimasa-masa itu. Jangan sampai kita meminjamkan uang tapi  akhirnya kita juga yang meminjam.