Pernah Rugi Investasi ? Mungkin Anda Pernah Melakukan Hal Ini

Salah Investasi Reksadana, Salah Siapa?

Pasar Modal telah memberikan anda kemudahan dalam berinvestasi baik itu dalam bentuk reksadana, saham, obligasi dan efek lainnya. Dari semua instrumen, reksadana adalah salah satu pilihan investasi yang yang mudah dan murah. Namun masih banyak orang yang masih mengalami kesalahan dalam investasi di reksadana. Nah, kalau sudah seperti ini akan menjadikan anda merasa rugi banget sudah investasi di reksadana karena tidak sesuai dengan ekpektasi bahkan sampai berjanji dalam diri tidak akan lagi investasi pada semua produk-produk reksadana. Lalu kalau sudah seperti ini siapa yang harus disalahkan?
Coba anda berpikir lagi apakah investsi yang anda pilih sesuai dengan tujuan, profil risiko dan kesediaan dana yang dimiliki?

Kesalahan-kesalahan dalam investasi :

Tujuan Investasi

Selain menabung investasi menjadi salah satu alat anda untuk mewujudkan mimpi kesuksesan keuangan. Karena itu maka sebelum investasi reksadana, wajib menentukan sebuah tujuan keuangan yang ingin kita capai di masa yang akan datang.

Tujuan ini diibaratkan sebagai sebuah titik akhir yang akan kita capai di kemudian hari, seperti hal nya orang yang bertanya mengenai ‘saham/reksadana apa yang menguntungkan dan aman?’. Banyak orang yang bertanya tentang hal itu terutama investor pemula, dikarenakan berharap mendapat profit dengan cara yang instan tanpa memikirkan untuk apa hasil investasinya.

Hal itu sama saja ketika orang bertanya ‘Lewat jalan mana yang yang bebas hambatan?’. Bagaimana orang bisa memberikan penjelasan kalau kita tidak menyebutkan tujuan daerah yang kita ingin datangi.

Maka dari itu tujuan sangatlah penting untuk anda untuk memulai investasi, karena dengan tujuan itu maka kita akan fokus dan dapat dengan mudah mempertimbangkan jenis reksadana yang akan dipilih.

Tujuan invesatasi sangatlah beragam mislanya untuk dana pendidikan, dan pensiun, dana darurat atau berjaga-jaga, dan dana kesehatan.

 

Jangka Waktu

Banyak yang investor pemula yang salah merencanakan jangka waktu investasinya karena dari awal belum tahu tujuan untuk investasi tersebut, karena kalau dari awal kita tidak punya prinsip maka selanjutnya akan sulit menetukan langkah kedepannya. Jangan sampai ketika anda memiliki tujuan untuk persiapan anak masuk sekolah 7 bulan lagi tetapi kita memilih atau menginvestasikan dana anda ke reksadana saham, hal itu salah!. Persiapan dana anak sekolah tinggal 7 bulan lagi maka bisa dikatakan itu adalah untuk jangka pendek, karena invesatsi yang dilakukan kurang dari 1 tahun dikatakan investasi jangka pendek. Lalu seharusnya reksadana yang dipilih jenis apa?

Ya reksadana pasar uang karena memiliki risiko yang rendah dan tidak fluktuatif terhadap sentimen-sentimen makroekonomi.

 

Tips menentukan jangka waktu investasi reksadana:

  • Sesuaikan dengan kebutuhan masa depan.

Kalau anda memeilki perencanaan untuk menikah 5 tahun yang akan datang maka anda bisa investasikan dana anda di reksadana di jangka waktu yang panjang yaitu di reksadana saham. Apabila investasi untuk kebutuhan yang suatu ketika akan diambil maka investasi ke jangka pendek yaitu di reksadana pasar uang.

  • Perhatikan dana yang diinvestasikan apakah dana yang nganggur atau yang akan di ambil suatu ketika.

Kita bisa menyisihkan sebagian penghasilan di reksadana sebesar 10% saja, dan lakukan rutin setiap bulannya. Jangan sampai kita gunakan dana untuk kebutuhan sehari-hari untuk investasi.

  • Profil Risiko

Risiko juga perlu diperhatikan oleh seorang investor, karena sebagai acuan seberapa besar kerugian yang mampu kita kelola untuk mendapatkan keuntungan. Profil risiko akan menunjukkan tipe-tipe investor.

Kesalahan yang serng terjadi ketidak tahuan kita akan diri kita menyebabkan kita salah memilih reksadana yang tidak sesuai dengan profil investasi anda.

 

Jenis-jenis risiko:

  • Jenis Konservatif

Merupakan tipe investor yang masih awam dalam ilmu investasinya dan tergolong dengan investor usia tua, cenderung untuk menghindari risiko dan menjaga keamanan dananya karena sangat sensitif tehadap potensi kerugian. Jenis investor yang mengindari risiko akan cenderung memilih instrumen investasi yang aman seperti emas, dan reksadana pasar uang.

  • Jenis Moderat

Merupakan tipe investor yang memiliki pengetahuan investasi yang mumpuni, dan investor jenis ini memiliki dispensasi yang sedikit atas kerugian tetapi dengan kemumgkinan hasil investasinya akan meningkat di kemudian hari.

Kebanyakan investor memiliki tipe seperti ini dan mayoritas pada usia yang produktif. Produk investasi yang cocok adalah obligasi, reksadana pendapatan tetap dan reksadana campuran.

  • Jenis Agresif

Merupakan tipe petarung dalam investasi, karena investor ini berani untuk menanamkan dananya pada investasi yang mengandung risiko yang besar. Konsep dari investor yang agresif ini adalah ‘high risk high return’, bahkan volatilitas pergerakan harga investasinya pun sudah menjadi hal yang biasa saja dan investor ini sudah tau bahwa dia akan mengalami rugi besar tetapi denga harapan akan mendapatkan pengembalian investasi dalam jangka panjang.

Investor jenis ini biasanya adalah pada usia-usia muda dan tidak memiliki tanggungan hidup yang banyak. Produk investasi yang cocok dalam saham, forex dan reksadana saham.

 

Setelah tau apa saja kelasalahan dalam investasi sebaiknyaanda akan lebih membuat perencanaan keuanganyang matang.