Benarkah Reksadana Plihan Investasi Yang Mudah Dibanding Dengan Unitlink?

Author by Yulia Andita

Sebelum berinvestasi memang ada baiknya kita harus mengenali setiap jenis investasi yang akan menjadi pilihan investasi selama jangka panjnag, yang pastinya investasi tersebut akan memberikan keuntungan di masa yang mendatang. Karena hakikatnya berinvestasi itu dilakukan dalam jangka waktu yang panjang atau lebih dari 1 tahun. Selain anda harus mengenali setiap jenis investasi agara anda terhindar dari investasi yang hanya iming-iming bahkan acap kali investasi yang illegal alias bodong.

Belakangan ini investasi di Reksadana dana Unit Link terus bertambah peminatnya. Reksadana sendiri menjadi pilihan favorit bagi banyak investor pemula karena selain mudah, murah dan juga return yang ditawarkan juga lebih tinggi dibandingkan dengan bunga deposito. Sementara itu Unit Link juga disukai karena selain sebagai asuransi proteksi juga bisa digunakan sebagai sarana investasi. hal ini berdasarkan data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia mencatat pendapatan premi pada kuartal II-2018 sebesar Rp93,58 triliun, bertumbuh 5,5% dibanding dengan periode yang samma ahun 2017 sebears Rp. 88,66 triliun. Sedangkan minat masyrakat dalam berinvestasi Reksadana dilihat dari data yang dicatatkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia mencapai 822.221 atau meningkat 50,69% dari setahun lalu yang sebanyak 545.635 investor.

Kedua jenis investasi tersebut pasti menawarakan keuntungan investasi meski keduanya memiliki maksud yang berbeda-beda. Selain itu ada beberapa persamaan dan perbedaan dari keduanya. Apa saja perbedaan dan persamaanya? Inilah penjelasannya.

1. Dikelola Oleh Manajer Investasi

Baik reksadana dan juga unit link memiliki kesamaan dalam hal pengelolaan. Kedua jenis investasi ini dikelola oleh Manajer Investasi. Manajer Investasi akan dialokasikan ke dalam instrument investasi seperti saham, obligasi, atau produk pasar uang misalnya deposito. Maka bisa diartikan baik manajer investasi reksadana dan unit link akan mengalokasikan pada instrument yang sama.

 

2. Memiliki Tingkat Risiko

Reksdana dan unit link memiliki tingkat risiko yang hampir sama besarnya. Misalnya saja jenis reksadana saham yang sebagian besar dana kelolanya dialokasikan pada saham, dimana saham memiliki tingkat risiko yang paling tinggi dibanding dengan jenis reksadana lainnya namun hasil investasi akan tinggi juga.

Sementara unit link, sistemnya hampir sama dengan reksadana. Karena ketika menyetorkan premi ke perusahaan asuransi, selain dimasukkan ke dalam pos asuransi tetapi ada sebagian premi yang dimasukkan ke dalam reksadana saham karena return -nya juga tinggi.

Perbedaan antara reksadana dana dan unit link yang paling utama adalah tujuan investasinya. Jika reksadana bertujuan untuk investasi saja sedangkan unit link selain bertujuan untuk investasi tapi juga untuk proteksi.

Selain perbedaan diatas ada beberapa perbedaan lainnya , diantaranya:

1. Perbedaan modal dan waktu investasi

Dalam hal modal investasi, reksadana tidak mematok jumlah dana yang harus disetorkan setiap bulananya. Investor bebas menyetor dana, misalnya pada bulan lalu menyetor 100.000 dan pada 3 bulan kedepan ingin menyetor sejumlah uang Rp 500.000, hal itu tidak masalah.

 

Berbeda dengan reksadana, Unit Link sebagai produk dari perusahaan asuransi sehingga jumlah penyetorannya ditetapkan berdasakan kesepakatan kedua belah pihak baik yang menrima premi dengan asuransi. Biasanya minimum investasi sebesar 350.000 sampai 500.000. dan harus rutin setiap bulannya.

 

2. Perbedaan manajer investasi

Jika sebelumnya disebutkan bahwa kedua jenis investasi oleh manajer investasi dan juga alokasinya juga pada instrument yang hampir sama. Namun ada perbedaan yang terletak pada ketersediaan atau kesempatan untuk memilih dan juga mengganti manajer investasi. di uni link rata-rata hanya memiliki 1 manajer investasi sehingga investor tidak bisa gonta ganti manajer investasi lain sedangkan berinvestasi di reksadana, invetor bisa memilih dan atau ganti manajer investasi.

 

3. Perbedaan biaya jual dan beli investasi

Biaya yang dikenakan ketika membeli da menual reksadana adalah 1% sampai 3% atau bahkan tidak dikenakan biaya jika menggunakan sarana online. Namun ada juga reksadana yang membebaskan biaya jual ataupun beli.

Sedangkan Unit Link, anda akan dikenakan biaya sebesar 5% ketika menjual atau membeli investasi.

 

4. Perbedaan hasil investasi

Hasil investasi yang dimaksud disini adalah dalam hal fleksibilitas dalam melihat return. Dalam reksadana, saat pertama kali melakukan pembelian maka keesokan harinya kita dapat melihat nilai investasinya meningkat atau menurun sedangkan pada unit link, kita baru bisa melihat hasil investasi baru bisa dilihat setelah tahun kedua. Karena ada beberapa biaya yang mengurangi nilai investasinya.

 

5. Perbedaan pencairan

Jika anda mencairkan dana yang di investasi di reksadana dan unit link dapat dicairkan sewaktu-waktu namun pencairannya harus disesuaikan dengan jumlah keuntungan dan kerugian. Di reksadana, anda bisa langsung mencairkan di tempat anda membeli reksadana dan ada batas maksimal 7 hari manajer investasi mengirimkan dana ke nasabah.

Sedangkan di Unit Link karena investasi Anda masih terkait dengan asuransi. Oleh karena itu, hal yang perlu diperhatikan adalah jangan mengambil semua investasi di Unit Link karena kemungkinan besar Anda akan terkena polis lapse atau pemberhentian asuransi. Jangan sampai Anda kehilangan manfaat proteksi.