Lebih Baik Lunasi Utang atau Berinvestasi?

Author : Yulia Andita

Ide yang buruk jika berinvestasi saat anda memiliki utang. Utang dengan bunga membebani keuangan kita karena jumlah yang dibayarkan akan lebih besar dari poko utangya, dan kegagalan membayar sebagian besar hutang dapat mengakibatkan kebangkrutan atau hilangnya harta yang disita oleh penagih utang. Selain itu, berinvestasi menawarkan anda kesempatan untuk mendapatkan pengembalian positif, meskipun tidak ada jaminan bahwa segala jenis investasi akan berhasil baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.

Terlepas dari aturan umum tersebut, ada beberapa situasi di mana anda ingin berinvestasi tetapi masih memiliki hutang mungkin terlihat sangat tidak bisa dilakukan secara bersama. Melakukan hal itu bisa menambah risiko dibandingkan menunggu sampai anda bisa bebas dari hutang. Dan bisa saja anda lakukan jika jumlah utangmu tidak lebih dari 30% dari jumlah penghasilan per bulan anda.

 

Pertimbangkan Kembali Untuk Berhutang

lunasi utang atau berinvestasi

Ada beberapa faktor kunci yang perlu Anda pertimbangkan ketika menentukan apakah bisa berutang pada saat Anda berinvestasi.

Pertama, pertimbangkan tingkat bunga hutang, baik tingkat bunga saat ini dan sesuaikan dengan kondisi keuangamu saat ini hingga di masa mendatang. Jika tingkat bunga yang hingga jatuh tempo mendekati atau lebih tinggi daripada yang dapat Anda imbal hasil yang harapkan dari investasi Anda. Maka lebih baik kamu melunasi utangmu dahulu sebelum berinvestasi.

Dalam jangka panjang, investasi di saham berpotensi bisa memberikan tingkat imbal hasil sekitar 15% per tahun. Namun hasil itu mudah kita dapatkan imbal hasil sebesar itu mengingat risiko dan volatilitas dari investasi saham tersebut. Maka perlu dipertimbangkan kembali untuk investasi di saham.

Berbeda jika berinvestasi ke dalam jenis investasi dengan tingkat stabilitas pengembalian investasi. Maka bisa memilih berinvestasi ke dalam obligasi, namun tingkat pengembalian potensial dan perbandingan yang relevan kemungkinan besar akan lebih rendah karena suku bunga saat ini rendah dan juga akan dikenakan potongan pajak.

Kedua, pertimbangkan aliran kas yang harus Anda hasilkan setiap bulan untuk membayar utang itu. Terlepas dari tingkat bunga yang Anda bayar, Anda harus menutup biaya kebutuhan hidup bulanan dan juga biaya peminjaman uang sebelum anda melakukan investasi. Jika Anda pernah kehabisan uang sebelum sebelum akhir bulan, maka perlu memangkas jumlah hutang atau gaya hidup Anda (atau keduanya), jika bisa memiliki hutang Anda dengan bunga 0%.

Ketiga, pikirkan apa yang akan terjadi jika Anda menghadapi keadaan darurat keuangan saat masih memiliki hutang, seperti kehilangan pekerjaan atau masalah kesehatan yang serius. Meskipun Anda dapat memanfaatkan uang yang telah Anda investasikan untuk menutupi sebagian atau semua biaya yang akan harus anda tanggung, tetapi hampir semua investasi dengan tingkat pengembalian yang cukup tinggi saat ini tidak memiliki jaminan akan tetap stabil nilainya.

Biasanya kamu akan menjual investasi Anda dengan kerugian untuk menutupi pengeluaran yang tidak terduga meningkatkan. Akibatnya, mengharuskan anda memiliki dana darurat yang harus disisihkan sebelum Anda mulai berinvestasi, untuk membantu mengurangi risiko itu.

Dari ketiga keadaan diatas bisa kamu pertimbangkan sebelum memulai investasi, tetapi yang perlu diingat bahwasanya jangan sampai kita berfokus hanya ke utang saja. Karena investasi juga dibutuhkan untuk tujuan di masa mendatang.

Solusinya adalah tidak semua utang harus dilunasi dengan segera, hanya utang yang memiliki tingkat bunga yang tinggi dan juga memiliki tenor yang lama. Seperti kamu membeli rumah pasti akan dihadapi dengan tingkat bunga yang lebih dari 8% dengan cicilan lebih dari 5 tahun. Maka utang properti yang seharusnya dilunasi lebih cepat karena semakin lama kita cicil, maka akan semakin banyak juga uang yang kita keluarkan untuk membayar bunga.

Antara cicilan 10 tahun dan 20 tahun, maka jumlah jumlah bunga yang paling besar aadalah yang memiliki tenor terlama. Bisa jadi bunga dari cicilan rumah 20 tahun, bisa untuk membeli 1 rumah lagi. Karena cicilan properti itu harganya hampir 2 kali dari pokoknya. Agar tidak terlilit oleh bunga yang besar maka ambillah tenor yang paling cepat atau bisa juga kamu membeli rumah bekas secara tunai.

Alasan kedua bahwa utang tidak harus dilunasi semuanya, karena ada beberapa keadaan yang lebih prioritas dibandingkan membyar utang. Misalkan saja kamu baru saja mendapatkan bonus sebesar 3 kali lipat dari perusahaan anda. Apakah kamu langsung melunasi utang sementara anak memerluka uang sekolah? Pasti kamu akan memprioritaskan yang lebih urgent. Jadi melunasi utangnya bisa ditunda dahulu.

 

Persiapkan investasi

lunasi utang atau berinvestasi

Jika kamu bisa mgataur keuangan dengan baik, maka idealnya antara utang dan juga investasi bisa berjalan secara beriringan. Sehingga kamu akan  mencapai kebebasan finansial di kemudian hari. selain uang bulanan utnuk membayar utang janka pendek tapi ada persentase untuk investasi. tidak perlu dalam jumlah yang besar asalkan kamu bisa melkaukannya secara berkala setiap periode.

Investasi umumnya dilakukan setelah kondisi keuangan cukup stabil, termasuk diantaranya kelancaran dalam pelunasan utang dengan bunga tinggi dan ketersediaan dana darurat.

Jadi biasanya investasi itu dilakukan belakangan setelah kondisi keuangan dirasa cukup stabil. Dana darurat sudah mencukupi. Tapi kalau utangnya jangka panjang dan kemudian bunganya kecil, boleh kamu untuk menyisihkan uang untuk investasi.