Dasar-Dasar Yang Harus Dipahami Dalam Memulai Investasi

Author : Yulia Andita

Mempelajari dasar-dasar berinvestasi sama seperti mempelajari bahasa baru. Bisa jadi makin pinter atau malah jadi keblinger. Anda mungkin mengerti ketika membahas saham, obligasi, dan reksa dana. Namun, ketika anda membaca berita dan mulai mengeluarkan istilah-istilah investasi seperti diversifikasi, entitas, beberapa rasio atau lainnya, dan istilah lainnya, Anda mungkin mulai merasa sakit kepala.

Tidak heran banyak investor pemula merasa masih belum memahami semua istilah penting dalam dunia investasi. Kabar baiknya adalah bahwa begitu Anda menguasai bahasa dan dasar-dasar investasi tertentu, Anda akan lebih memahami bagaimana uang Anda diinvestasikan untuk rencana masa depan Anda. Untuk membantu mencapai tujuan investasi, berikut adalah beberapa jenis investasi paling umum yang akan Anda temui dalam kehidupan : saham dan obligasi, reksadana, dan real estat serta istilah lainnya yang masih berkaitan.

 

Istilah dasar dalam investasi saham

Tanpa ragu, investasi saham adalah cara terbaik, secara historis, berpotensi untuk membangun kekayaan. Dan selama lebih dari seabad, berinvestasi dalam obligasi telah dianggap sebagai salah satu cara teraman untuk menghasilkan uang.

Saham adalah bukti kepemilikan di perusahaan tertentu. Ketika Anda memiliki saham Telkomsel, yang berarti Anda menjadi pemilik perusahaan itu. Harga saham berfluktuasi dengan kekayaan perusahaan, dan juga dengan kondisi ekonomi pada umumnya.

Perusahaan public yang mendaftar dan menjual sahamnya ke masyarakat di bursa efek. Ada beberapa juga perusahaan yang terdaftar lebih dari bursa efek di seluruh dunia.

Anda dapat membeli dan menjual saham dalam minimla 1 lot tanpa syarat untuk menyimpannya dalam jangka waktu tertentu. Harga pasar satu saham ditentukan oleh penawaran dan permintaan untuk saham tersebut di bursa efek. Pialang/broker biasanya akan membebankan biaya layanan atau komisi untuk memproses pesanan untuk membeli atau menjual saham.

Kinerja antara saham yang satu dengan yang lain berbeda, tergantung pada stabilitas keuangan perusahaan. Beberapa saham memberikan laba perusahaan secara rutin dalam bentuk dividen, dan yang lain tidak. Investor dapat merealisasikan capital gain jika saham harga sahamnya di atas harga pembeliannya.

 

Fundamental Obligasi

Ketika Anda membeli obligasi, sama seperti Anda meminjamkan uang kepada perusahaan atau lembaga yang menerbitkannya. Obligasi adalah surat utang dan dapat dalam bentuk Treasury, obligasi daerah, obligasi korporasi, dan jenis utang lainnya. Anda meminjamkan uang yang akan dibayar peminjam pada tanggal yang ditentukan. Sampai mereka membayar Anda kembali, peminjam akan membayar Anda bunga secara teratur yang disebut kupon obligasi.

Seperti halnya dengan saham, obligasi memiliki kualitas yang berbeda, obligasi dengan ranking terbaik adalah AAA. Lembaga pemeringkat seperti Moody's menetapkan peringkat pada obligasi. Beberapa obligasi disebut obligasi deafault/buruk karena ketidakstabilan perusahaan dan berisiko untuk dimiliki karena berpotensi gagal bayar utang.

Obligasi lebih bagus dimiliki sebelum jatuh tempo. Namun, Anda dapat menjualnya kembali di pasar sekunder melalui broker. Sekali lagi, broker akan membebankan komisi untuk bertransaksi kesepakatan.

 

Berinvestasi dalam Reksa Dana

Salah satu cara paling populer untuk memiliki saham dan obligasi secaa bersamaan adalah melalui investasi reksadana. Faktanya, sebagian besar orang secara statistik lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki investasi perorangan di obligasi dan saham dibandingkan dengan memiliki saham dan obligasi  melalui reksadana yang dimiliki.

Reksadana menawarkan banyak manfaat bagi investor, terutama bagi pemula yang hanya menguasai dasar-dasar investasi. Reksadana sangat mudah dimengerti dan memungkinkan Anda untuk mendiversifikasi investasi Anda ke lebih banyak jenis investasi. Bebas pajak dan juga akan dibebaskan biaya transaksi jika menggunakan reksadana online.

Reksadana itu adalah kumpulan dana yang dihimpun dari masyarakat, yang kemudian dikelola oleh manajer investasi ke dalam beberapa jenis investasi seperti saham, obligasi, deposito, dan juga surat utang lainnya.

Manajer investasi menggunakan kumpulan uang tersebut untuk membeli investasi yang sesuai dengan tujuan dana yang dinyatakan dalam prospektus. Profesional ini akan membeli atau menjual kepemilikan portofolio dan secara berkala untuk bisa mengembalikan keuntungan kepada investor.

Harga reksa dana per hari dinilai dengan menggunakan nilai aset bersih (NAV) pada penutupan pasar. Setiap transaksi yang Anda lakukan sebelum jam 13.00 di hari bursa (senin-jumat) dieksekusi pada waktu itu dan pada harga itu.

 

Investasi Real Estat

Dunia ini penuh dengan orang-orang yang yakin bahwa real estat adalah satu-satunya investasi yang masuk akal. Apakah Anda mempercayai filosofi itu atau tidak, ada lebih banyak cara untuk menambahkan real estat ke portofolio Anda.  

Ya, Anda bisa membeli rumah sendiri, atau menyewakan properti. Untuk kamu yang belum memiliki banyak uang untuk membeli perumahan di daerah kota, maka daerah pinggiran ibu kota atau daerah yang berpotensi berkembang dalam jangka panjang bisa menjadi pilihan. Pada umumnya dengan membeli tanah atau bangunan di daerah yang masih berkembang itu harganya  masih cukup terjangkau.

Kamu juga bisa mengajukan kredit ke bank untuk membeli rumah. Namun yang perlu diperhatikan adalah kondisi keuanganmu yang baik. Jangan sampai kamu mengambil cicilan yang membebankan keuangan per bulan.

 

Berinvestasi dalam Ekonomi yang Buruk

Keadaan ekonomi dunia inilah yang terkadang terjadi hal-hal buruk. Ketika itu terjadi pada investasi atau tabungan Anda, Anda tidak perlu panik. Terkadang, Anda perlu melakukan strategi wait and see sebelum Anda dapat menghasilkan uang lagi, dan bertahan sampai resesi berakhir adalah rencana terbaik.

Selain membaca dan belajar sebanyak mungkin, salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah berbicara dengan perencana keuangan atau akuntan yang dapat membantu Anda lebih memahami dunia investasi.