Ini Cara Investasi Bagi yang Penghasilan 3jt Per Bulan

Penghasilan yang pas-pasan seringkali menjadi permasalah bagi kamu yang yang ingin berinvestasi. Dengan alasan pengahsailan yang serba pas-pasan ditambah pengeluaran yang tidak bisa ditekan lagi, bahkan uang yang tersisa setiap bulan jumlahnya tidaklah banyak bahkan uang yang sisia bulanan juga harus dipakai karena kondisi yang tertekan. Kondisi seperti itu menyebabkan istilah dan keinginan investasi tidak lagi ada di benak anda.

Jika dilihat dari permasalahan tersebut dapat kita simpulkan ada cara pengelolaan uang yang salah. Yang perlu diperhatikan adalah investasi itu bukan dari uang sisa akhir melaikan dari uang yang disisihkan di awal bulan. Dengan menyisihkan uang di awal bulan maka jumlah pengeluaran pasti bisa di rem atau bisa dibilang perputaran uang didompet dan di ATM akan lebih kecil.

Namun ketahuilah bahwa investasi bukan hanya untuk orang kaya saja, karena investasi adalah semua orang, mungkin bisa menjadi wajib ya. Karena antisipasi uang kita akan tergerus dengan inflasi jika tidak diantisipasi dengan berinvestasi. berapapun gaji yang kamu miliki mungkin saja dibawah 3 juta perblan bukan tidak mungkin untuk berinvestasi. Lalu jenis investasi apa yang tepat bagi seorang yang memiliki gaji bulanan 3 jutaan?

Setiap jenis investasi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, tetapi kita sebagai investor harus memahami dan mengerti bagaimana perhitungan setiap jenis investasi.

Berikut ini adalah perhitungan investasi untuk jangka pendek yaitu deposito dan reksadana pasar uang. Mengapa kita memilih membandingkan deposito dan reksadana pasar uang? Karena kedua jenis investasi ini menempatkan uangnya di dalam deposito.

Deposito

Deposito adaah produk dari perbankan yang biasa menjadi pilihan sesorang dlam menyimpan uang dan berinvestasi. Pembukaan deposito perbankan biasanya mulai dari angka jutaan. Namun beberapa bank, depositonya minimal Rp. 1.000.000. Kemudian dari sisi penawaran bunga biasanya mengikuti dari kebijakan suku bunga yang dikeluarkan Bank Indonesia. Untuk tahun tahun 2018 bank mulai menaikkan bunga depositonya karena kenaikan BI Rate.

Rata-rata suku bunga deposito di level 6,1%. Perhitungannya seperti dibawah ini, dengan asumsi anda menyisihkan Rp. 300rb setiap bulan selama 1 tahun maka uang yang terkumpul sebesar Rp. 3.600.000.

  • Investasi awal                    : Rp. 3.600.000
  • Bunga deposito/th             : 6.1%
  • Jangka waktu                    : 3 bulan
  • Bunga deposito                 : (Rp. 3.600.000 x 6,1%/365) x Jumlah Hari Deposito
  • Bunga Sehari                    : Rp. 548,38
  • Bunga Selama 3 bulan     : Rp. 548,38 x 92 hari

                                                    : Rp. 50.451,39

  • Pajak Keuntungan           : 20% x Rp 50.451,39

                                                    : Rp. 10.090

  • Keuntungan bersih          : Rp. 40.361

 

Jadi keuntungan buanga didapat oleh investor jika menabung ke dalam seposito hanya sebesar 44. 280 saja dalam waktu 3 bulan. Jadi total dana yang didapat jika melakukan penarikan adalah sebear 3.644.280.

Kelebihan deposito dibanding dengan produk investasi lainnya dimana deposito ini dijamin oleh pihak pemerintah apabila terjadi sesuatu terhadap bank, jadi nasabah bisa menuntut dan memastikan kalo uang kamu bisa kembali dengan utuh secara legal.

 

Reksadana

Reksadana ini merupakan salah satu pilihan investasi yang cukup terjangkau untuk setiap orang, karena minimun investasi reksadana adalah 100 ribu. Dimana rata-rata satu tahun tingkat keuntungan reksadana pasar uang sebesar 4.53%.

Masih sesuai dengan simulasi diatas. Jadi kamu menyisihkan uang sebesar 300 ribu setiap bulan selama 1 tahun.

Maka seperti ini perhitungannya:

  • Tingkat pengembalian selama 1th             : 4.53%
  • Jangka waktu investasi                              : 3 bulan
  • Total hasil investasi 3 bulan                       : Rp. 3.641.105

Dapat dilihat bahwa hasilnya tidak terlalu jauh namun yang bisa diketahui bahwasanya di reksadana hasil keuntungannya tidak dikenakan pajak. Atau bisa dikatakan pendapatan investasi di pasar uang lebih besar namun pegerakan dan pertumbuhannya tidak terlalu tinggi karena instrument pasar risikonya juga rendah.