Kesalahan Fatal Dalam Investasi Reksadana

Author : Yulia Andita

Reksadana adalah salah satu instrument investasi yang memberikan kemudahan bagi investor untuk mengembangkan asset investasinya. Kemudahan ini karena uang anda otomatis akan dikelola oleh manajer investasi yang professional. Namun bukan berarti tanpa ada kesalahan, baik dari sisi manajer investasi atau kesalahan dari investor. Kesalahan investor dalam memilih investasi terkadang menjadi hal yang fatal, karena yang kamu kelola bukan selembar uang saja tapi berlembar-lembar. Bukannya menambah asset investasi malah semakin membuat berkurang uang yang diinvestasikan. Nah kalu kejadiannya sudah seperti itu apakah anda akan terima uang anda hilang karena rugi? Jangan sampai kesalahan dalam memilih reksadana dan juga menentukan jangka waktu investasi akan berujung penyesalan. Bahkan yang lebih parah lagi adalah tidak mau berinvestasi kembali di reksadana.

Coba mari kita koreksi kira-kira apakah ada hal yang membuat kita semakin parah nilai investasinya. Apakah dari diri investor itu ataukah dari manajer investasinya?

 

Berikut ini adalah kesalahan-kesalahan dalam investasi reksadana:

 

Salah Menetapkan Tujuan investasi

Selain menabung, alternative lain dalam meuwujudkan tujuan keuangan anda adalah dengan berinvestasi. sebelum kamu membeli investasi reksadana, maka wajib menentukan sebuah tujuan keuangan yang akan dicapai di masa mendatang.

Tujuan dapat diibaratkan sebagai pemberhentian terkahir dari perjalanan anda. Karena tujuan ini akan menentukan pilihan reksadana yang tepat untuk anda beli. Banyak yang bertanya tentang reksadana apa yang keuntungannya palng tinggi namun risikonya yang lumayan rendah. Biasanya investor pemula yang akan bertanya seperti itu. Hal ini terjadi karena ketidaktahuan tentang produk yang akan dibeli serta keinginan untuk mendapatkan keuntungan dengan cara cepat.

Sama saja bertanya “lewat jalan mana ya yang tidak macet?”. Bagaimana orang akan menjelaskan arah jalan yang kamu maksud tanpa mengetahui daerah mana tujuan dan tempat yang akan dituju.

Sebelum investasi ada baiknya menentukan tujuan keuanganmu. Misalnya untuk dana pendidikan, biaya umroh/haji, jalan-jalan keluar negeri atau dana kesehatan.

Kebanyakan orang akan tidak menentukan tujuan itu, melainkan langsung berinvestasi ke reksadana yang tidak tepat.

 

Salah Menentukan Jangka Waktu Investasi

Kesalahan yang sering orang lakukan adalah mereka tidak memperhatikan jangka waktu investasinya. Tergiur oleh keuntungan yang tinggi dan berharap akan mendapatkan uang yang besar dengan waktu yang singkat. Tetapi hal yang perlu kita perhatikan juga adalah jangka waktu investasinya. Hal fatal bisa terjadi ketika kita salah menentukan waktu kemudian berimbas pada kesalahan memilih reksadana.

Misalkan saja anda memiliki rencana untuk menyekolahkan anak. Sekarang usianya masih 1 tahun, dan harus menyiapkan biaya SD, SMP, SMA, dan kuliah.

  1. Untuk sekolah SD maka butuh waktu sekitar 5 tahun lagi, maka reksadana yang cocok dibeli adalah reksadana pendapatan tetap atau reksadana pasar uang.
  2. Sedangkan untuk menyekolahkan anak ke SMP sekitar 12 tahun lagi, maka investor bisa memilih reksadana campuran atau reksadana saham.
  3. Kemudian SMA membutuhkan waktu sekitar 15 tahun, maka pilihlah reksadana saham.
  4. Terakhir kuliah persiapannya paling lama diantara yang lain yaitu sekitar 18 tahun lagi maka pilihan investasi yang tepat adalah reksadana saham.

Kesalahan dalam memilih reksadana untuk mempersiapkan tujuan keuangan anda maka akan membuat uang yang dibutuhkan kemudian hari tidak tercukupi. Jika belum memiliki uang yang banyak untuk sekali investasi, maka sangat disarankan untuk melakukan investasi secara berkala.

Baca Juga : 2 Strategi Investasi Reksadana

Jumlah uang yang harus disisihkan harus disesuaikan dengan kondisi keuangan anda. Karena semangat sekali untuk investasi, akhirnya seluruh penghasilan diinvestasikan, alhasil uang kebutuhan bulanan tidak tercukupi.