Memprediksi Investasi Dengan Analisis Fundamental

Analisis fundamental adalah usaha untuk menganalisis berbagai faktor yang berhubungan dengan saham yang akan dipilih melalui analisis perusahaan, analisis industry, analisis ekonomi makro serta metode-metode analisis lain untuk mendukung analisis saham yang akan dipilih untuk dibeli.

Salah satu aspek pentng dari analisis fundamental adalah analisis laporan keuangan, karena dari situ dapat diperkirakan keadaan, atau posisi dan arah perusahaan.

Berikut ini adalah kerangka analisis fundamental

 

Berikut ini adalah bebebrapa jenis rasio laporan keuangan yang digunakan sebagai alat analisis keadaan keuangan dan kemampuan perusahaan:

 

Rasio laba terhadap saham yang beredar (EPS)

Rumus :

 

Rasio ini digunakan untuk mengukur suatu tingkat keuntungan dari perusahaan. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai pada periode yang sama dengan tahun sebelumnya untuk menggambarkan pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun penurunan harga saham suatu perusahaan di bursa efek.

 

Deviden yield

Mengukur jumlah deviden per saham relative terhadap harga pasar yang dinyatakan dalam bentuk persentase.

Rumus :

 

Price Earning Ratio

Mengukur jumlah investor untuk dibayar dari pendapatan/laba perusahaan.

Rumus :

 

Devidend Payout Ratio (DPR)

Adalah deviden per lembar saham dibagi dengan laba per lembar saham. rasio ini dapat digunakan untuk menghitung perbandingan antara laba per lembar saham yang diperoleh perusahaan dengan laba yang dibagikan sebagai deviden.

Rumus:

Dengan mengetahui rasio ini akan dapat mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayardeviden dan mengapa perusahaan tidak membagikan deviden.

 

 

Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perusahaan. (PEG ratio)

Rumus :

 

Semakin rendah PEG ratio suatu perusahaan maka berarti harga sahamnya adalah dibawah harga semestinya (undervalued) dan perusahaan memiliki rasio pertumbuhan EPS yang tinggi.

Misalnya suatu perusahaan dengan pertumbuhan EPS sebesar 21,5% dan P/E rasio nya sebesar 37,3%. Maka PEG rasionya adalah

 

Rasio Utang Perusahaan

Rumus:

Rasio ini mengukur sebarapa banyak asset yang dibiayai utang. Misalnya rasio utang 30% artinya 30% ari asset dubiayai oleh utang. Rasio utang bisa berarti buruk pada situasi ekonomi sulit ddan suku bunga tinggi, dimana perusahaan yang memiliki debt ratio yang tinggi dapet mengalami masalah keuangan, namun selama ekonomi baik dan suku bunga rendah maka dapat meningkatkan keuntungan.

 

Return On Equity (ROE)

Rumus :

Rasio ini penting karena ROE adalah sumber pertumbuhan. Secara teori besarnya pertumbuhan (g) adalah persentse ROE dikali dengan RR. RR ini adalah rasio laba atau 1 dikurang rasio laba dibagikan (Devidend Payout Ratio). Belilah perusahaan dengan ROE yang tinggi namun memiliki rasio utang yang rendah yaitu dibawah 1 (kecuali perusahaan keuangan). Perusahaan yang memenuhi kriteria diatas, maka menjajikan pertumbuhan tinggi dimasa mendatang.

 

Referensi:

Pengantar Pasar Modal Indonesia- Sri Hermuningsih