Menyeimbangkan Emosi Saat Investasi

Menyeimbangkan emosi

Sebagai seorang manusia, seorang investor tentu tidak bisa lepas dari emosi. Hal tersebut normal. Namun emosi tidak terkontrol bisa merusak rencana investasi anda. Ada dua emosi utama yang bisa mempengaruhi kesuksesan seorang investor, yaitu FEAR (ketakutan) dan GREED (keserakahan).

Pada saat harga suatu saham naik drastis, anda bisa saja serakah ingin memperoleh keuntungan yang banyak. Kemudian anda nekat mencaplok di harga tinggi. Di saat harga malah turun, anda tinggal gigit jari. Di waktu lain, saat harga saham sudah mencapai target profit yang ditentukan, bisa saja anda memilih menahan saham tersebut dengan harapan untung yang lebih besar. Tetapi malah harga berbalik dengan cepat dan anda jadi rugi.

Ketakutan sangat wajar dialami pemain saham, terutama saaat harga saham yang dibelinya turun. Namaun bila terlalu takut, ia malah buru-buru menjualnya. Jika ia sabar, bukan tidak mungkin harga sahamnya berbalik arah dan malah untung. Ketakutan adalah hal yang lumrah. Takut rugi, takut kejeblos, semuanya manusiawi. Jika sama sekali tidak takut  seorang investor malah bisa menjadi sembrono, asal beli, asal tubruk. Ketakutan yang berlebihanlah yang tidak menguntungka karen aia akan selalu terlambat untuk melakukan tindakan atau terburu-burumengambil tindakan. Sehingga malah rugi, atau keuntungan yang didapat tipis.

Menyeimbangkan ketakutan dan keserakahan adalah kebutuhan mutlak yang perlu anda miliki. Jika tidak, selama apa pun bertransaksi saham, anda tidak akan pernah mendapatkan keuntungan.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat anda lakukan dalam menyeimbangkan FEAR dan GREED:

  • Kesuksesan anda sangat dipengaruhi bagaimana menyeimbangkan peran katakutan dan keserakahan dalam keseharian transaksi saham. Orang yang memiliki kontrol diri yang baik akan dengan mudah melakukannya. Namun, bila sulit mengendalikannya, anda dapat berpegang pada disiplin mengikuti perencanaan trading. Analisa dan tentukan mana saham yang akan dibeli, tentukan titik take profit dan stop loss. Lakukan hal ini dengan disiplin : Plan the trade and trade the plan.

 

  • Ketakutan sangat di pengaruhi bagaimana anda mengatur cash flow. Jika anda menggunakan utang, margin atau menghabiskan semua kekayaan di saham, bisa dipastikan anda akan sangat ketakutan kalau saham tiba-tiba anjlok.

 

  • Realisasikan profit jika sudah untung sesuai target anda. Bersyukurlah dengan apa yang sudah didapat. Jangan terlalu tinggi untung banyak. Masih ada banyak waktu di lain hati untuk melakukan trading. Tentukan titik take profit anda. Berhenti trading setelah untung jika perlu.

 

  • Ini mungkin klise, tapi anda bisa memulai trading dengan berdoa. Bukankah anda sedang berusaha mencari uang dengan halal, mengapa tidak minta petunjuk-Nya? Percayalah, ada banyak hal yang tidak bisa anda kontrol dalam hidup ini.

 

Sumber: Jurus Cuan by Desmon Wira