Author : Yulia Andita
Berapakah umurmu sekarang? 20 tahun? 30 tahun? atau 40 tahun?
Jika kita berbicara mengenai usia, maka berkaitan dengan yang namanya prosuktifitas. Produktifitas seseorang ini yang akan menentukan jangka waktu kerja seseorang di sebuah perusahaan. Jika seseorang masih berusia 20 tahunan, mungkin masih banyak perusahaan yang masih mau menerima sebagai karyawan. Lain halnya jika seseorang yang sudah memasuki usia 50 an pasti tidak akan masuk kriteria penerimaan karyawan baru. Tapi tidak bisa diremehkan orang yang memasuki usia 50, pasti memiliki banyak pengalaman dan kemampuan yang banyak. Namun secara produktifitasnya akan menurun, bisa saja mudah lelah, sudah tidak fokus dan tidak lagi bisa bekerja di bawah tekanan.
Maka banyak perusahaan yang akan memberhentikan karyawan yang sudah memasuki usia pensiun. Menurut UU No. 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun yang menyebutkan bahwa hak atas manfaat pensiun dengan catatan batas usia pensiun normal adalah 55 tahun dan batas usia pensiun wajib maksimum 60 tahun.
Menyenangkan memang jika sudah tidak lagi terikat dengan perusahaan yang memberikan beribu-ribu target dan kerjaan. Namun ketika memasuki masa pensiun, anda juga perlu mempersiapkannya karena pemasukan bulananmu akan terhenti tetapi kebutuhanmu tetap atau bahkan lebih. Mungkin sebagain orang akan bergantung dari uang pensiun yang akan diberikan perusahaanmu sebelumnya. Tapi apakah itu cukup untuk memenuhi kebutuhanmu seterusnya?
Perhitungan iuran pensiun adalah sebesar 3% dari gaji yang diterima per bulan.
Anggap saja jika gaji selama sebulan sebesar Rp. 5.000.000, maka jumlah iuran pensiunan sebesar (3% x Rp. 5.000.000) adalah Rp. 150.000 per bulan. Apabila kamu saat ini berusia 22 tahun, untuk memasuki usia pensiun, tersisa waktu selama 33 tahun lagi. Serta asumsi nilai investasi dari dana pensiun ini rata-rata sebesar 9% per tahun. Maka perkiraan uang pensiun yang akan kamu terima di usia 55 tahun adalah sebesar Rp. 368.283.600.
Jika anda tidak mengikuti kepesertaan di Dana Pensiun Lembaga Keuangan, apakah bisa kita membangun dan mendapatkan uang pensiun sendiri? Sangat bisa sekali tentunya, persiapkan masa pensiun sedini mungkin dan investasikan uangmu ke dalam reksadana.
Jika Anda adalah pegawai swasta atau wiraswasta, merencanakan pensiun menjadi keharusan bagi Anda.
Reksa dana adalah salah satu alat investasi terbaik yang dapat mengalahkan inflasi dan dapat memberikan Anda pengembalian yang tepat waktu ketika sudah pensiun.
Dalam reksa dana, kamu berinvestasi ke dalam jenis investasi sekaligus seperti saham, surat utang dan instrumen pasar uang. Dalam jangka panjang, reksadana memberikan potensi pengembalian yang luar biasa yang dapat membantu Anda memenuhi kebutuhan pasca-pensiun Anda.
Banyak orang memilih program pensiun sebagai pilihan investasi lainnya, untuk mendapatkan penghasilan regular setelah mereka pensiun. Tetapi, memilih reksa dana untuk merencanakan pensiun Anda adalah ide yang jauh lebih baik. Namun, reksa dana juga banyak jenisnya, orang mungkin bingung ketika mereka harus memilih yang terbaik.
Ketika merencanakan masa pensiun, Anda memiliki waktu yang lama untuk berinvestasi. Jadi, Anda dapat memilih jenis rekadana yang menawarkan pengembalian maksimum dalam waktu yang lama.
Berikut adalah manfaat yang akan Anda dapatkan dengan memilih rencana pensiun dengan reksa dana.
Reksadana menawarkan Anda lebih banyak fleksibilitas daripada program pensiun lainnya. Tidak ada batasan untuk berinvestasi dalam waktu tertentu dan juga tidak ada batasan untuk melakukan penarikan sebagian atau keseluruhan pada waktu tertentu. Disarankan untuk tidak melakukan penarikan dana terlalu sering, biarkan uangmu berada disana hingga waktu pensiun tiba.
Reksadana memiliki sistem yang benar-benar transparan dibandingkan dengan program pensiun. Ini karena semua informasi mengenai skema sudah tersedia untuk Anda, melalui situs web atau melalui perusahaan agen penjualan reksadana yang terpercaya. Usahakan untuk tidak mudah tergiur dengan investasi lain yang menawarkan jumlah pengembalian yang tidak masuk akal.
Reksa dana itu bebas pajak. Bahkan setelah pensiun, uang pensiun dikenakan pajak karena sumber pendapatan lain dan pajak penghasila. Sedangkan dalam reksa dana, pajak penghasilan dibebaskan.
source :bareksa
Jika dilihat dari tabel diatas bahwa reksadana pendapatan tetap memang menjadi primadona para investor, serta imbal hasilnya diatas 10% per tahun.
Untuk saat ini, reksadana saham baik yang konvesnional dan juga syariah tingkat imbal hasilnya sedang mengalami penurunan, karena faktor dalam dan luar negeri.
Tetapi rata-rata dalam kondisi yang baik reksadana saham bisa membukukan imbal hasil rata-rata sebesar 18%-20% per tahun. Sehingga reksadana saham ini memang cocok untuk investasi lebih dari 5 tahun.
Dilihat dari gambar diatas bahwa jika kebutuhan bulanan saat ini sebesar Rp. 5.000.000. Maka ketika pensiun kebutuhan per bulan yang Rp. 5.000.000 setara Rp. 30.000.000 dengan asumsi tingkat inflasi sebesar 9% per tahun.
Sehingga selama 33 tahun kamu harus mengumpulkan uang kira-kira sebesar Rp. 5,4 Miliyar untuk memenuhi kebutuhan di masa pensiun. Berdasarkan hasil perhitungan diatas untuk memenuhi kebutuhan sebesar 5,4 miliyar, bahwa kamu harus menyisihkan uang kedalam reksadana saham sebesar Rp. 1.946.960 dengan asumsi tingkat imbal hasil per tahun sebesar 18%.
Dan kamu harus menyisihkan minimal Rp. 15.408.590 jika kamu ingin menaruh uangmu di tabungan. Tapi rasanya memberatkan bagi dirimu.
Kehidupan pasca-pensiun membutuhkan sumber pendapatan yang stabil dan layak untuk menjalani kehidupan yang nyaman dan bebas kekhawatiran. Dan menggunakan perencanaan investasi Reksa Dana untuk masa pensiun dapat membantu mencapainya.
id 
en
ja