Samakah NAV dengan NAB

 

Dalam duni ainvestasi reksadana pasti berkaitan dengan istilah tersebut. Namun masih adakah yang beranggapan NAB dan NAV itu berbeda? Mari kita buktikan dengan beberapa definisi di bawah ini:

Menurut Wikipedia :  NAB (Nilai Aktiva Bersih) merupakan salah satu tolok ukur dalam memantau hasil dari suatu Reksa Dana.NAB per saham/unit penyertaan adalah harga wajar dari portofolio suatu Reksadana setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat tersebut.

Menurut Suara Investor : https://suarainvestor.com/n.html/pengertian Net Asset Value (Nilai Aktiva Bersih) Nilai total portofolio dikurangi dengan kewajiban-kewajiban dalam portofolio. Dalam konteks valuasi, NAV adalah nilai buku aset perusahaan dikurangi dengan kewajiban-kewajiban (utang) perusahaan. Istilah NAV atau nilai aktiva bersih umum pula digunakan dalam instrumen reksa dana.

Menurut Rudiyanto kata NAB mengadaptasi istilah dari Amerika yaitu Net Asset Value (NAV). Istilah ini sering digunakan dalam publikasi, laporan atau riset yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai Bahasa pengantar.

Karena sering digunakan, kata NAB yang sebenarnya menunjukkan besarnya jumlah dana yang dikelola sudah “dianggap” sebagai harga reksa dana meski kurang tepat.

Dari pengertian diatas berarti tidak ada perbedaan antara NAB dengan NAV.

NAB ini menjadi tolak ukur anda dalam membeli dan menjual reksadana. Nilai dari NAB ini akan berubah setiap harinyatergantung pada jumlah dana kelolaannya. Bank Kustodian akan menghitung nilai aktiva bersih setiap hari dan kemudian akan diinformasikan ke beberapa media massa.

Bagaimana cara menghitung NAB portofolio?

Melihat dari katanya Nilai Aktiva Bersih sudah pasti total aktiva bersih secara kerluruhan dana dalam reksadana dikurang dengan kewajiban/beban.

Total aktiva didapat dari keseluruhan nilai pasar dari setiap jenis aset seperti saham, obligasi, surat berharga pasar uang, deposito, kemudian ditambah dengan deviden dan kupon obligasi. Sedangkan kewajiban/beban terdiri dari biaya Manajer Investasi, Biaya Bank Kutodian, biaya jual dan beli.  

Kemudian untuk menghitung NAB/ Unit Penyertaan dengan cara membagi total NAB dengan Unit Penyertaan. Pada awal perdagangan reksadana ditetapkan NAB/UP nya sebesar Rp.1000,-. Selanjutnya nilai itu dapat berubah-rubah setiap harinya tergantung pada dana kelolaannya.

Sebagai contoh misalnya dalam sebuah reksadana saham A terdiri dari 3 saham diantaranya:

Saham ABCD Rp. 3.500,-/ lembar sebanyak 1000 lembar saham  = Rp. 3.500.000

Saham EFGH Rp. 1.200,-/ lembar sebanyak 2000 lembar saham  = Rp. 2.400.000

Saham IJKL Rp. 700,-/ lembar sebanyak 2000 lembar saham         = Rp. 1.400.000

Nilai portofolio reksadana tersebut sebesar Rp. 7.300.000

Unit Kelolaan  reksadana berjumlah 3000

Maka NAB/UP sebesar 2.433,33

Maka jika anda memiliki uang sebesar Rp. 5.000.000 kemudian dikurangi dengan biaya pembelian sebesar 2,5% menjadi 5.000.000 - (5.000.000 x 2,5%)= Rp 4.875.000.

Maka jumlah unit yang anda miliki dengan cara menghitung nilai investasi bersih anda 4.875.000 dibagi dengan NAB/UP sebesar Rp. 2.433,33 yaitu 2003 unit.

Bila sebulan kemudian misalkan NAB naik menjadi Rp. 2.700 per unit berati dana investasi anda tumbuh sebesar 10,95%. Jika anda menjualnya pada Rp. 2.700 maka anda mendapatkan dana sebesar NAB/UP dikali dengan jumlah unit penyertaan yaitu 2003 unit menjadi senilai Rp. 5.408.100. akan tetapi hasil investasi itu akan dipotong biaya penjualan 2,5%. Dengan demikian hasil penjualan reksadana anda sekitar Rp. 5.272.879.