Tips Foya-Foya Di Masa Tua

Siapa sih yang tidak ingin menjadi orang kaya. Pasti semua orang mengingkan menjadi orang kaya. Semua serba ada dan uang tersedia setiap saat ketika dibutuhkan. Tapi mencapai kondisi itu bukan hal yang mudah. Ada beberapa kebiasaan dan kegiatan yang harus kita lakukan. Ibaratnya orang tidak akan pernah kaya kalau tidak berusaha apalagi bukan dari keturunan orang yang tajir melintir, pasti usahanya harus lebih ekstra ya.

Apalagi bisa hidup tenang dan bergelimang harta di masa tua, itu pasti sangat menyenangkan. Bisa liburan menikmati hari tua keliling dunia, menikmati rumah di pinggir pantai, dan bisa menghabiskan masa tua sebelum bertemu dengan pencipta dengan tentram. Lagi-lagi itu akan sekedar hayalan jika ketika masa muda kita hanya bisa foya-foya dan bermalas-malasan.

Membentuk diri menjadi orang kaya itu butuh waktu yang lama. Jadi jika pembaca masih usia muda berarti kini saatnya mempersiapkan diri menjadi orang kaya.

 

Berikut ini adalah beberapa cara menjadi kaya dimulai sejak usia muda:

Memanfaatkan kemajuan teknologi

Karena di abad 20an ini serba menggunakan teknologi yang canggih, semua transaski rata-rata menggunakan online dan bermodalkan gadget. Mulai dari memesan transportasi, makanan, pengiriman barang, membayar pajak, beli pulsa dan lainnya.

Dengan adanya kecanggihan itu maka jangan membentengi diri dari kemajuan zaman. Karena orang yang kaya pasti harus bisa memanfaatkannya untuk hal yang baik. Kecanggihan teknologi bukan lagi untuk hal yang sifatnya konsumtif tetapi juga bisa untuk hal yang produktif.

Misalkan saja jika kamu setiap bulan menerima gaji, dengan kemajuan teknologi itu maka kamu bisa secara otomatis mengalokasikan ke dalam rekening khusus untuk investasi. Agar kamu tidak konsumtif maka bisa dialokasikan ke tabungan yang tanpa mobile banking dan ATM. Sehingga akan aman dari tangan-tangan konsumtif.

 

Jangan biasakan berhutang

Berhutang memang membuat orang menjadi gelisah, apalagi tidak bisa melunasi sesuai dengan perjanjiannya. Dan ditambah dengan utang berbunga, pasti akan menambah beban semakin berat karena harus membayar pokok serta bunganya.

Kebiasaan sering berhutang membuat arus kas pengeluaran dan pemasukan kamu tidak akan lancar, ibaratnya kamu bekerja untuk bayar utang bukan untuk menambah kekayaan. So jika kamu punya keinginan membeli sesuatu maka usahakan untuk menabung dulu baru membeli barang itu.

Karena rata-rata orang yang sulit kaya dan berkecukupan adalah mereka yang suka berhutang untuk barang-barang konsumtif.

 

Ngumpulin dulu, belanja kemudian

Hal yang sering disepelekan oleh banyak orang ketika memiliki keinginan. Terkadang mereka memaksakan kehendak untuk memiliki sesuatu meski gajinya pas-pasan. Seharusnya saat gaji masuk, maka uangnya dialokasikan ke dalam tabungan dulu lalu dibelanjakan.

Minimal kamu bisa menyisihkan uang di tabungan sebesar 15%-20% setiap bulannya. Tapi ingat jangan tergiur dan mengikuti nafsu akhirnya kamu behutang.

 

Berinvestasi

Zaman sekarang investasi itu sudah banyak sekali, bahkan modal awalnya sangat murah dan terjangkau. mulai dari investasi saham yang relative risikonya tinggi hingga reksadana pasar uang yang risiko nya rendah.

Untuk yang takut untuk memulai investasi, sepertinya kamu perlu membuka website dari ojk untuk melihat jenis investasi yang aman. Jangan sampai kamu memilih investasi yang tidak ada legalitas dari Otoritas Jasa Keuangan, karena sangat membahayakan uang yang kamu investasikan.

Baca Juga : Apakah Reksadana Pasar Uang Tidak Pernah Rugi?

Jadi untuk menjadi orang kaya, maka harus rutin berinvestasi minimal 20-30% dari penghasilanmu. Atau juga kamu bisa memulai dengan uang sebesar Rp. 100.000. Tapi yang perlu diingat adalah bukan sekali beli reksadana atau investasi lainnya, melainkan kamu harus secara rutin untuk berinvestasi. Karena semakin sering kamu berinvestasi dan menyisihkan uang maka akan semakin besar potensi kamu bisa memiliki uang yang banyak di kemudian hari. Karena mustahil investasi Rp. 100.000 sekali saja bisa menghasilkan uang berjuta rupiah. Maka dibutuhkan kedisiplinan untuk berinvestasi.