14 Cara Mengajari Anak-Anak Tentang Uang

Author : Yulia Andita

Jika Anda tidak mengajari anak-anak mengenai cara mengelola uang, orang lain mungkin yang akan mengajarinya. Bisa jadi mereka akan terpengaruh oleh lingkungannya yang mayoritas orang-orang yang boros. Sebelum anak anda terkontaminasi dengan pengelolaan yang saja, maka kami akan menunjukkan kepada Anda bagaimana memberikan anak-anak pelajaran aawal yang Anda inginkan dan mengatur mereka untuk  pandai mengelola uang pada usia berapa pun.

 

Cara Mengajar Pra-Sekolah Dasar dan TK Tentang Uang

1. Gunakan stoples bening untuk menyimpan uang

Celengan adalah ide bagus, dengan menggunakan celengan bening, mereka akan melihat uang mereka yang terus bertambah. Mulai ajarkan untuk menabung dari uang sisa jajannya. Jika kamu memberikan uang Rp. 5.000 per hari maka ajarkan untuk menyisakan uang sebesar Rp. 1.000 per hari. berikan motivasi bahwa, orang tua akan membantu menambahkan uangnya jika kurang ketika membeli barang yang ia butuhkan. Ketika sudah penuh dan sudah banyak, bantu dalam menentukan barang baru yang ingin dia beli.

 

2. Berikan contoh

Sebuah studi oleh University of Cambridge menemukan bahwa kebiasaan uang pada anak-anak terbentuk pada saat mereka berusia 7 tahun. Mata kecil mengawasi Anda. Jika Anda setelah makan kemudian piring makanmu tidak langsung anda cuci , maka anak anda akan menirunya. Atau jika Anda dan pasangan berdebat tentang uang, mereka akan memperhatikannya juga. Berikan contoh yang sehat untuk mereka karena mereka akan lebih cenderung mengikutinya ketika mereka bertambah usianya.

 

3. Tunjukkan pada mereka bahwa barang membutuhkan uang

Anda harus melakukan lebih dari sekadar mengatakan, "Mainan mobil-mobilan itu Rp. 10.000 mahal loh, nak." Bantu mereka mengambil uang beberapa ribu dari toples mereka, bawa bersama mereka ke toko, dan secara fisik serahkan uang itu ke kasir . Tindakan sederhana ini akan memiliki dampak lebih dari kuliah lima menit. Dengan begitu, maka mereka akan menghargai kerja kerasnya sendiri dalam mengumpulkan uangnya dan membuat ia sadar bahwa membutuhkan usaha dalam memiliki sesuatu.

 

Cara Mengajar Siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Tentang Uang

4. Bantu dalam mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan

Hal ini adalah cara lain untuk mengatakan, "Jika kamu membeli video game ini, maka kamu tidak akan punya uang untuk membeli sepasang sepatu itu." Pada usia ini, anak-anak Anda harus dapat menimbang keputusan dan memahami kemungkinan hasil.

 

5. Berikan komisi, bukan tunjangan

Jangan hanya memberi anak uang untuk jajan per hati. Membayar komisi berdasarkan pekerjaan yang mereka lakukan di sekitar rumah seperti membuang sampah, membersihkan kamar, atau mencuci piring atau bajunya. Konsep ini membantu anak-anak Anda memahami bahwa uang diperoleh — itu tidak hanya diberikan kepada mereka secara cuma-cuma.

 

6. Hindari pembelian impulsif

“Bu, aku baru saja melihat baju lucu ini di mall. Ini cocok banget untukkku dan aku menyukainya! bolehkah kita membelinya? ”Apakah ini terdengar familiar, kan? Kelompok usia ini benar-benar tahu cara memanfaatkan pembelian impulsif  terutama ketika itu menggunakan uang orang tuanya.

Ajarkan mereka untuk tidak langsung meminta tanpa usaha. Beri tahu anak Anda bahwa mereka dapat menggunakan komisi yang diperoleh dengan susah payah untuk membelinya. Tetapi dorong anak Anda untuk menunggu setidaknya sehari sebelum mereka membeli sesuatu lebih dari Rp. 100.000. dan biarkan mereka menunggu dan berusaha terlebih dahulu, bisa jadi mereka akan berubah pikiran dan lebih memilih barang lainnya yang sesuai kebutuhannya.

 

7. Tekankan pentingnya memberi

Begitu mereka mulai menghasilkan sedikit uang, pastikan Anda mengajari mereka tentang memberi. Mereka dapat memilih tempat beribadah atau panti asuhan, atau bahkan seseorang yang mereka kenal yang membutuhkan sedikit bantuan. Akhirnya, mereka akan melihat bagaimana memberi tidak hanya memengaruhi orang yang mereka beri, tetapi juga memberi.

 

Cara Mengajari Remaja Tentang Uang

8. Ajari mereka bersyukur

Anak remaja Anda mungkin menghabiskan sebagian besar waktu mereka menatap layar saat mereka scrolling media sosial. Setiap detik mereka online, mereka melihat postingan teman, keluarga, dan bahkan orang asing. Ketika  melihat postingan temannya yang baru saja membeli gadget baru. Kemungkinan mereka akan merasa iri dan berusaha meminta untuk dibelikan barang yang sama.

Anda mungkin mendengar hal-hal seperti:

"Ayah, orang tua si A membelikannya handphone baru! Kenapa saya harus menggunakan handphone yang tidak secanggih itu? "

“Bu, si B merayakan ulang tahunnya dengan mewah. Saya ingin melakukannya juga! "

Kepuasan dimulai dari hati. Biarkan anak remaja Anda tahu bahwa handphone  lama mereka (meskipun bukan handphone terbaru di di sekolahnya) yang masih bisa berfungsi dengan baik. Dan Anda masih bisa mengadakan pesta ulang tahun yang mengesankan, misalkan mengundang makan-makan temannya ke rumah atau mengajaknya jalan-jalan dan menginap di luar kota.

 

9. Beri mereka tanggung jawab atas rekening bank

Pada saat anak Anda remaja, Anda seharusnya dapat mengaturnya dengan rekening bank sederhana jika Anda telah melakukan beberapa hal di atas. Ini membutuhkan manajemen uang ke tingkat berikutnya, dan akan mempersiapkan mereka untuk mengelola akun yang jauh lebih berat ketika mereka bertambah tua.

 

10. Ajari mereka untuk menghindari pinjaman

Sebelum anak remaja Anda mendaftar ke perguruan tinggi, Anda perlu duduk dan berbicara — pembicaraan "bagaimana kita akan membayar kuliah". Biarkan anak remaja Anda tahu bahwa pinjaman siswa bukan merupakan pilihan untuk mendanai pendidikan mereka. Bicaralah melalui semua alternatif di luar sana, seperti mencari beasiswa, pergi ke universitas negeri, dan bekerja paruh waktu di sekolah.

Sebelum mereka terlibat dalam proses pembayaran kulihanya, pastikan anda sudah memiliki tabungan yang dipersiapkan jauh-jauh hari. Sehingga tidak membuat patah semangat anda yang akan meneruskan pendidikannya.

 

11. Ajari mereka tentang bahaya kartu kredit

Segera setelah anak Anda berusia 18 tahun, mereka akan dikejar-kejar oleh tawaran kartu kredit terutama begitu mereka kuliah. Jika Anda belum mengajari mereka mengapa utang adalah hal yang buruk, mereka akan menjadi korban kartu kredit lain. Ingat, terserah Anda untuk menentukan waktu yang tepat Anda akan mengajarkan mereka prinsip-prinsip ini.

Baca Juga : Inilah 5 Alasan Kamu Harus Menolak Meminjamkan Uang Ke Teman

 

12. Ajarkan tentang anggaran sederhana

Karena anak remaja Anda terpaku pada perangkat selulernya, buat mereka aktif di aplikasi penganggaran yang ada di play store. Sekaranglah saatnya untuk membiasakan anak remaja Anda dengan anggaran keuangan meskipun pengeluarannya kecil. Mereka harus belajar pentingnya membuat rencana untuk uang mereka saat mereka masih di bawah atap yang sama.

Baca Juga : Tips Membuat Anggaran : Cara Menghitung Penghasilan dan Beban

 

13. Perkenalkan mereka pada keajaiban bunga majemuk

Semakin awal Anda mulai berinvestasi, semakin baik. Bunga majemuk adalah hal yang ajaib! Perkenalkan anak remaja Anda ke hal itu sejak usia dini, dan mereka akan mulai mempersiapkan diri untuk masa depan mereka.

Baca Juga : Panduan Untuk Melakukan Investasi Reksa Dana

 

14. Bantu mereka mencari cara untuk menghasilkan uang

Biasanya saat remaja memiliki banyak waktu luang liburan ujian akhir, liburan akhir tahun dan liburan hari raya. Jika anak remaja Anda menginginkan uang, Maka bantu mereka mencari pekerjaan. Lebih baik lagi, bantu mereka menjadi pengusaha! Dewasa ini, lebih mudah bagi anak remaja Anda untuk memulai bisnis sendiri dan menghasilkan keuntungan.

 

Ubah Pohon Keluarga Anda

Mengajari anak-anak Anda tentang uang pada tahap apa pun akan menyita waktu Anda. Itu tidak selalu mudah. Tetapi jika Anda ingin anak-anak Anda tahu cara mengelola uang mereka dengan sukses ketika mereka semakin besar, meluangkan waktu sekarang tidak akan sia-sia.

Salah satu cara terbaik untuk mengajar anak-anak Anda tentang cara menangani uang adalah memberi mereka kesempatan untuk menghasilkan uang sendiri! Dengan mengajarinya menjadi pengusaha muda.