Keuangan layaknya kondisi tubuh, yang perlu dijaga kesehatannya. Bahkan anda juga perlu mengenali apa saja gejala-gejala yang terjadi ketika tubuh dalam kondisi yang sehat ataupun buruk. Dengan anda mengenali berbagai macam reaksi dalam tubuh maka anda bisa mengantisipasi bila muncul gejala kurang sehat dan bahkan bisa mengoptimalkan tubuh dalam keadaan sehat.
Begitu pula dalam keuangan apabila anda dalam memenegmennya dengan baik maka akan terbentuk keuangan yang sehat. Mungkin bagi anda yang saat ini merasa pemasukan dan pengeluarannya tercukupi belum tentu anda terbebas dari kondisi keuangan yang tidak sehat dan belum tentu juga bagi anda yang telah memiliki penghasilan yang tinggi pun memiliki kondisi keuangan yang sehat.
Untuk megetahuin apakah kondisi keuangan anda sehat atau tidak. Berikut ini adalah ciri-ciri keuangan yang sehat:
Dana Darurat adalah dana yang menjadi prioritas keuangan anda. Jangan sampai anda yang memilki penghasilan yang tinggi tetapi anda tidak memiliki dana darurat. Mengapa harus menjadi prioritas? Karena dalam hidup ini selalu diliputi ketidak pastian dan perjalanan hidup tidak selalu berjalan mulus terkadang anda harus melewati berbagai rintangan yang tidak pernah pasti dan bahkan datang secara tiba-tiba.
Nah dengan dana darurat ini akan meng-cover untuk beberapa waktu kedepannya apabila tiba-tiba terjadi musbiah, bencana alam atau PHK, maka secara otomatis kita membutuhkan dana yang cepat pada waktu itu juga. Sebaiknya anda memiliki dana darurat sebesar 3-6 kali lipat dari dana yang anda gunakan setiap bulannya.
Misal anda setiap bulan menghabiskan uang untuk kebutuhan sebesar Rp. 3.000.00,- maka anda harus memilki dana darurat sebesar Rp. 9 Juta- Rp. 18 Juta. Bagaimana kita bisa dapatkan dana itu? Pastinya anda harus displin menyisihkan uang anda setiap bulan minimal 20% dari pemasukan bersih anda.
Hal ini juga penting bagi anda untuk bisa membentuk dana darurat dengan cara menabung, minimal anda mampu menyisihkan penghasilan anda ke dalam tabungan sebesar 30%. Ingat sekali lagi menyisihkan bukan menyisakan!. Dan diusahakan uang tabungan ini dipisahkan dari uang tunai yang anda pegang. Agar uang yang anda tabung akan tergerus karena kita gunakan tanpa direm.
Ciri kesehatan keuangan bisa dinilai dengan utang. Percuma saja anda memiliki tabungan, dan darurat dan investasi yang banyak apabila total kekayaan anda dikalahkan dengan utang yang menumpuk. Kalaupun memilki utang diusahakan kita hanya gunakan 10-20% dari penghasilan anda dan utang yang anda gunakan merupakan utang yang produktif misalnya anda berutang pada bank untuk membuka usaha bukan untuk konsumsi, jadi dari hasil usaha itu menjadi pemasukan pasif anda.
Setiap orang perlu melakukan investasi karena nilai uang kita miliki akan terus menyusut tergerus inflasi. Nah agar kekayaan kita tidak tergerus inflasi, kita harus mencari instrument-instrument investasi yang dapat mengalahkan inflasi tersebut. Dan anda jangan berpuas diri, karena menaruh sebagian dari harta anda di deposito. Mengapa demikian? Karena deposito pun bahkan sering tidak dapat mengalahkan inflasi.
Sebenarnya nominal uang yang dulu anda miliki sebesar Rp.100.000 dulu dengan sekarang itu sama aja hanya yang berbeda adalah nilainya.
Misalkan ketika tahun 1997 uang Rp. 100.000 anda bisa anda belanjakan kulkas 2 pintu tapi tahun 2018 harganya sampai jutaan rupaih. Hal ituterjadi karena tingkat inflasi.
Instrumen investasi yang bisa anda pilih bisa saham, emas, properti dan reksadana.
Berikut ini adalah tips memilih investasi.