Bagi Atlet Wajib Tahu Ini

Dikala masa produktif, setiap atlet pasti akan memilki presetasi tersendiri di setiap cabang olahraga yang ditekuni. Namun masa produktif para atlet memanglah tidak lama. Sehingga ketika masa produktifnya selesai mungkin ada sebagian atlet yang tidak memiliki profesi lainnya dan belum memiliki arah yang akan dilakukan selanjutnya dan bisa berimbas pada pendapatan bulanannya. Namun dengan perencanaan yang baik pasti keuangannya akan lebih baik.

Sebaiknya-baiknya rencana dalah perencanaan yang baik. Maka ada baiknya setiap atlet sudah memikirkan apa yang akan dia lakukan setelah tidak lagi berprestasi. Menjadi pelatih kah? Atau menjadi pebisnis? Dengan begitu mereka tidak kesulitan memperoleh penghasilan di masa mendatang.

Pendapatan setiap atlet pasti berbeda-beda, tergantung dengan prestasinya dan jenjang lomba yang diikutinya, bahkan bisa memperoleh uang bonus jika memenangkan ajang olahraga yang bergengsi. Nah jadikan uang tersebut menjadi peluang unutk invesatasi yang menguntungkan. Misalnya jenis investasi property yang menjadi pilihan atlet baik dalam bentuk tanah dan bangunan.

Selain investasi property sebenarnya para atlet yang masih aktif berprestasi bisa memilih investasi lainnya sebagai deiversifikasi. Sehingga ketika ada salah satu asset yang mengalami penurunan maka tidak banyak mengalami kerugian. Investasi yang pas bagi para atlet muda bisa memilih berbagai instrument pasar modal seperti saham dan reksadana.

Begini cara agar uang juga berprestasi bagi atlet berpestasi:

  1. Mengalokasikan uang di setiap awal bulan. Jika seorang atlet ini memiliki penghasilan setiap bulan Rp. 5.000.000, maka alokasikan 20% setiap bulan untuk dana darurat. Sebagai uang cadangan ketika dibutuhkan ketika dalam keadaan darurat.
  2. Investasi juga bisa di instrument bebas risiko seperti di deposito.
  3. Investasi dalam reksadana jika belum memiliki kemampuan mengelola investasinya. Atau bisa memilih investasi saham jika memilki keberanian menghadapi risiko yang besar. Lakukan invesatasi secara Lumpsum ketika saham atau rekadana dalam kondisi tren naik dan lakukan investasi berkala jika trend sedang kondisi turun sehingga mendapat harga rata-rata rendah dan ada kemungkinan akan naik di kemudian hari.
  4. Investasi pada sector real, misalnya berbisnis rumah makan atau juga toko olahraga dan masih banyak lagi.

Dan bagi yang sudah pensiun dari dunia olahraga, bisa memilih investasi yang tidak berisiko seperti investasi reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang, karena karakteristik dari investasi ini adalah memiliki risiko yang kecil dibandingkan dengan reksadana saham yang cenderung fluktuatif.

Selain itu asuransi atau unit link juga menjadi prioritas. Seperti asuransi jiwa yang akan mem-back up pengeluaran ketika ada masalah dengan kondisi kesehatannya.

Baca Juga : Reksadana vs Unit Link

Yang terpenting dari semua itu adalah perencanaan yang matang ketika menghadapi masa pensiun dan tidak lagi bisa berprestasi, sehingga kondisi keuangan akan lebih baik di masa mendatang.