Hal-Hal Yang Mempengaruhi Pilihan Investasi

Investasi adalah kegiatan yang membutuhkan uang, baik dalam jumlah yang sedikit atau juga dalam jumlah yang besar. Sehingga setiap orang akan lebih berhati-hati dalam menempatkan uangnya. Kehatian-hatian ini adalah bentuk dari ketakutan dan dalam menjaga nilai investasinya agar terus bertumbuh.

Dari masing-masing orang pasti akan melakukan beberapa analisa kecil-kecilan. Misalnya dari segi risiko dan juga keuntungannya. Hal yang termudah adalah dengan cara melihat dari data historinya. Jika data histori atau data terdahulu menunjukkan kinerja yang bagus, maka ada kemungkinan dan juga potensi untuk bisa bertumbuh di tahun berikutnya. Meskipun tidak menjadi patokan baku tapi setidaknya membantu dalam pemilihan investasi.

Terkadang juga investasi ini seperti makanan, yang bisa jadi disukai orang tertentu dan juga tidak disukai oleh orang tertentu. Sehingga selera pemilihan setiap investor juga berbeda-beda. Karena pengambilan keputusan memilih instrument investasi yang cocok memerlukan pertimbangan.

 

Berikut ini adalah hal-hal yang mempengaruhi pemilihan investasi:

Usia

Usia menjadi salah satu faktor pemilihan investasi. Karena usia seseorang akan mempresentasikan dari tingkat keuntungan dan risiko yang siap dihadapinya.

Berikut ini adalah matriks strategi investasi berdasarkan umur

Usia (th)

Profil Risiko

Penghasilan

Risiko

Imbal Hasil

Strategi

25-45

Agresif

Tinggi

Tinggi

>50%

Membeli saham yang bertumbuh cepat

45-65

Moderat

Sedang

Sedang

20%-30%

Membagi uangnya kedalam beberapa saham

>65

Konservatif

Rendah

Rendah

15%-20%

  • Beli reksadana
  • Beli instrument pendapatan tetap
  • Beli saham dengan deviden tinggi

 

Risiko

Ada tiga profil risiko investor, yaitu moderat, agresif, dan konservatif. Untuk mengetahui profil risiko anda, maka kamu bisa melihat hasilnya ketika melakukan pembukaan rekening investasi. ada beberapa pertanyaan yang akan menggolongkan ke tiga profil risiko tersebut.

  1. Konservatif         : pemodal yang tidak memperdulikan risiko
  2. Moderat              : pemodal yang kurang menyukai risiko
  3. Agresif                : pemodal yang menyukai risiko

Baca Juga : Apakah Investasi Reksadana Haram? Ini Penjelasannnya

Jika kita tergolong menyukai atau berani mengambil risiko, kita bisa memilih investasi saham yang bertumbuh cepat atau cenderung volatile ( naik dan turun cepat). Jika kamu tergolong moderat maka kamu bisa memilih investasi pada beberapa saham dan diinvestasikan dalam jangka waktu menengah. Sedangkan jika kamu tidak menyukai risiko, bisa memilih instrument investasi yang berpendapatan tetap seperti sukuk, obligasi, reksadana dan juga deposito.

 

Pajak

Sebagai warga negara yang baik, kita memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Dengan demikian kita harus menghitung berapa kira-kira keuntungan bersih setelah dipotong pajak atau kita bisa membeli instrument investasi yang penghasilannya tidak dikenakan pajak seperti reksadana.

Baca  Juga : Reksadana, Investasi Bebas Pajak

 

Likuiditas atau keamanan

Likuiditas atau kelancaran adalah tingkat kemudahan dalam mencairkan modal investasi. artinya jika kamu sewaktu-waktu membutuhkan uang tunai dengan segera pilihan investasi kita sudah dicairkan. Jadi kamu harus berhati-hati jika kamu tidak bisa mencairkan dana sesuai dengan keputusanmu. Atau kamu selalu dilarang menarik dana.

Jika kamu mementingkan likuiditas yang tinggi, sebaiknya kita memilih investasi saham, namun jika mementingkan keamanan bisa memilih investasi obligasi, sukuk, ORI, SBN, reksadana pendapatan tetap.

 

Kondisi ekonomi internasional

Di era global saat ini, unsur ketergantungan antarnegara sangat besar. Hampir tidak ada batas dan jarak antarnegara. Apalagi dengan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat. Dengan perubahan kebijakan ekonomi suatu negara dapat memberikan dampak positif ataupun negatif negara lainnya.

Informasi yang beredar di media masssa akan berpengaruh terhadap investasi pilihan kita. Misalnya kondisi ekonomi internasional sedang lesu akan berdampak negative terhadap ekspor dan impor. Oleh karena itu kita perlu menghindari investasi pada saham perusahaan yan memiliki kaitan erat dengan perdagangan internasional.

 

Situasi ekonomi nasional

Situasi ekonomi nasional yang memiliki pengaruh yang besar terhadap bidang usaha perusahaan yang sahamnya kita beli, sehingga kita harus memperhatikan saham-saham yang ada kaitannya dengan situasi nasional misalkan dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) pemerintah mengalokasikan dana yang besar pada sektor pariwisata maka bisa membeli saham yang bergerak di bidang, hotel, biro perjalanan dan restoran.

Jika pemerintah menurunkan suku bunga maka sektor seperti property yang akan menjadi incaran banyak konsumen. Sehingga anda bisa memilih saham yang bergerak di bidang perumahan atau cluster.

 

Siklus Tren

Ada kepercayaan, bahwa setiap kegiatan usaha bahkan segala bentuk kehidupan manusia bekerja dalam siklus. Setiap kejadian pada masa lalu umumnya akan terulang kembali dalam skala yang berbeda. Para analis menyebutkan bahwa ini sebagai analisa teknikal yang menggunakan data histori untuk memproyeksi instrument investasi di masa mendatanng.

Misalkan ketika menjelang lebaran Idul Fitri ada beberapa sektor yang diuntungkan misalkan pusat pembelanjaan, transportasi, dan penyelenggara jasa jalan tol. Sehingga ada potensi saham perusahaan di sektor tersebut akan naik.