Naik Haji Hasil Investasi

Bagi umat islam, dapat melakukan naik haji adalah idaman dan kenikmatan dari Sang Pencipta untuk mengujungi rumah-Nya di tanah suci. Ibadah ini menjadi idaman karena memerlukan biaya yang cukup besar dan terkadang harus menunggu hingga bertahun-tahun. Sehingga wajar bila kebanyakan orang yangbisa beribadah haji adalah mereka yang tergolong mampu secara keuangan.

Orang dengan dana yang terbatas dana banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi terlebih dahulu maka harus berusaha keras untuk dapat mengumpulkan sebelum bisa menunaikan ibadah haji. Tidak ada yang tidak mungkin karena ketika berusahan dan sudah bertekad kuat pasti selalu ada jalan bisa berangkat ke tanah suci.

Nah bagi anda yang sudah mendambakan untuk bisa pergi haji. Tetapi pendapatan anda pas-pasan, jangan pernah menyerah. Anda dapat menabung dan berinvestasi syariah untuk bisa menambah pemasukan.

Berikut beberapa pilihan instrument investasi yang tergolong syariah sehingga dapat menunjang keinginan anda untuk bisa segera naik haji:

1. Tabungan Haji

Tabungan haji sebenarnya tidak jauh berbeda dengan jenis tabungan perencaan lainnya. Dan sistemnya juga tidak jauh berbeda dengan deposito berjangka. Dengan tabungan ini anda secara tidak langsung diminta untuk terus menyetorkan sejumlah uang dalam rekening sampai mencukupi biaya haji yang ditentukan melalui Peraturan Presiden. Biaya naik haji dari tahun ke tahun cenderung mengalami kenaikan harga, karena terpengaruh oleh inflasi dan juga Pajak Pertambahan Nilai yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi. Sebagai informasi, per Januari 2018 pemerintah Arab Saudi mengenakan PPN sebesar 5%.

Tidak semua bank menyediakan fasilitas tabungan haji. Umumnya, bank yang menyediakan layanan tersebut adalah bank yang berkonsep syariah, tetapi ada juga bank konvensional yang menawarkan layanan ini. Setiap bank akan menetapkan kebijakan setoran awal yang berbeda, berkisar 100.000-500.000, dan setoran selanjutnya tidak ada setoran minimum. Jadi anda bebas menyetor berapapun. Semakin besar setoran anda maka akan semakin cepet juga anda mencapai biaya haji. Dan apabila anda menyetorkan dana dengan ketentuan minimum yang diberikan oleh pihak bank maka akan lebih lama anda akan terdaftar dalam Siskohat (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu).

 

2. Obligasi Syariah/ Sukuk Ritel

Sukuk bisa menjadi pilihan anda untuk menambah dana naik haji. Selain menghasilkan return yang lebih tinggi dari deposito syariah dan juga investasi sukuk in juga tergolong investasi yang aman karena pelunasannya di tanggung oleh negara. Anda dapat transaksi dengan minimal pembelian sebesar Rp. 5 juta dan maksimal pembelian Rp. 5 Miliyar.

anda dapat mendatangi kantor pusar atu cabang agen penjual sukuk ritel dengan membawa bukti identitsa diri dan sebelumnya anda sudah membuka rekening surat berharga dengan mengisi form pembukaan rekening efek utang pada perusahaan efek.

Namun kekurangan dari susku ritel ini adalah jangka waktu yang lama dan hanya bisa dicairkan jika sudah jatuh tempo. Sehingga tidak bisa diandalkan jika anda membutuhkan dana mendesak.

 

3. Investasi Saham Syariah

Salah instrument investasi memiliki risiko yang besar adalah saham. Namun keuntungannya juga sebanding dengan risiko yang harus ditanggung oleh investor. Maka dalam berinvestasi di saham harus melakukan diversifikasi sehingga risiko yang dihadapi dapat diminimalisir.

Baca Juga : Perbedaaan Reksadana Pendapatan Tetap Syariah Dengan Reksadana Berbasis Sukuk

saham syariah merupakan saham dari perusahaan yang tidak melakukan kegiatan bisnis yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah baik dari segi operasional dan sisi keuangannya. Saat ini dapat dengan mengetahui saham-saham yang tergolong dalam saham syariah dengan mendownload Daftar Efek Syariah di sistus Otoritas Jasa Keuangan.

 

4. Reksadana Syariah

Jenis investasi yang berbasis syariah terus berkembang pesat. Dimana jumlah produk reksadana hinnga juni 2018 sebanyak 198 dan NAB sebesar 32,167 Triliun. Hal ini memberikan banyak pilihan bagi investor yang ingin tetap menjalankan syariah islam dengan berinvestai di reksadna syariah. Reksadana dapat dimulai dengan modal yang cukup terjangkau. Bahkan anda tak perlu terjun langsung untuk mengelola investasi itu karena anda tinggal menikmati hasil investasi yang sudah dikelola oleh Manajer Investasi.