Investasi Yang Menguntungkan Reksadana Pasar Uang atau Reksadana Saham?

Author: Yulia Andita

Keberadaan reksadana memang kurang diketahui oleh investor retail, jenis investasi ini cenderung terkenal di kalangan institusi. Padahal reksadana  ini memberikan kemudahan dan juga lebih ekonomis dibandingkan produk investasi lainnya. Pengelolaan oleh manajer investasi dalam beberapa jenis investasi ini menjadikan reksadana ini mudah untuk dimiliki oleh kalangan mahasiswa sekalipun.

Mungkin yang kita tahu untuk memulai investasi ini harus memiliki modal yang besar. Namun tidak untuk reksadana karena modal yang minim kita sudah bisa menjadi investor. Ketidak-mauan dalam memulai investasi membuat uang yang kita miliki semakin tergerus investasi. Memang benar jika berinvestasi tidak selamanya mendapatkan keuntungan. Karena setiap investasi pasti memiliki tingkat risiko dan ada faktor yang membuat harganya turun. Itu memang wajar sekali kalau kita mengerti.

Ketidakpahaman dalam memilih investasi yang cocok membuat kita salah transaksi dan hasil yang didapat tidak terlalu maksimal. Karena ada banyak sekali jenis reksadana dan produk yang dikeluarkan oleh perusahaan manajer investasi. Maka dari itu kita harus mengetahui karakteristik dan juga cara mengelola reksadana tersebut. Jenis reksadana antara lain reksadana pasar uang, reksadana saham, reksadana pendapatan tetap, dan reksadana campuran. Semakin tahu semakin kita mau memulai investasinya.

Dalam memilih reksadana pasti kita harus melihat kebutuhan kita di masa mendatang. Dan kira-kira jenis reksadana apa yang bisa membantu kita mencapai tujuan itu dengan maksimal. Meskipun ada risiko setidaknya kita bisa memilih jenis reksadana yang tepat.

 

Nah kira-kira antara reksadana pasar uang dengan reksadana saham lebih menguntungkan?

Sebelum mengetahui mana yang menguntungkan kita harus tau komposisi dari kedua jenis reksadana itu. Karena reksadana pasar uang dengan reksadana saham karakteristiknya berbeda dan paling populer di kalangan masyarakat. Perbedaanya terletak pada instrument investasi yang menjadi isi reksadana itu. Jika reksadana pasar uang ini fokus pada produk investasi pasar uang misalkan deposito, Surat Berharga Negara, Sertifikat Bank Indonesia dan juga obligasi yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Sedangkan reksadana saham ini berfokus pada instrument investasi pasar modal seperti saham. Reksadana saham dan pasar uang ini bisa berbentuk syariah ataupun yang konvensional.

 

Reksadana pasar uang minim risiko, dana lebih aman

reksadana saham

Bagi kamu yang memilih untuk tidak ingin terlalu banyak menanggung risiko investasi, maka pilihan yang tepat adalah reksadana pasar uang. Reksadana pasar uang ini memiliki risiko yang paling rendah dibandingkan dengan reksadana yang lain. Karena risiko yang rendah ini maka hasilnya pun juga paling kecil dibandingkan dengan reksadana lainnya. Selama setahun imbal hasilnya sekitar 6-7%. Lebih tinggi jika dibandingkan dengan produk deposito. Keuntungan dari reksadana pasar uang ini adalah tidak dikenakan pajak dari keuntungan investasi. Bahkan jika kamu transaksi melalui reksadana online tidak dikenakan biaya penjualan dan pembelian.

Baca Juga :Lebih Aman Investasi Deposito atau Reksadana Pasar Uang

Reksadana saham untuk yang berani tantangan

reksadana saham

Buat kamu yang menyukai tantangan terutama buat kamu yang memiliki profil risiko agresif. Karena minimal 80% dana di tempatkan pada saham. Dimana saham ini termasuk jenis investasi yang fluktuatif, jadi sangat wajar jika risikonya tinggi namun imbal hasilnya juga tinggi.

Jika sudah mengetahui karakteristik dari kedua jenis reksadana ini. Untuk mengetahui reksadana yang cocok, maka harus mengetahui tujuan keuangan dan juga jangka waktu investasi anda. Tujuan keuangan bisa untuk berjaga-jaga, investasi, mencari pertumbuhan dalam jangka pendek atau jangka panjang?

Jika kebutuhan dana anda dalam jangka panjang dan untuk investasi maka reksadana saham memang yang cocok dibandingkan reksadana pasar uang. Sebenanrya bisa memilih reksadana pasar uang namun hasilnya tidak terlalu maksimal. Reksadana saham dalam setahun mampu mencetak imbal hasil sekitar 18%-20%. Jadi reksadana saham ini memang cocok untuk jangka panjang.

Namun untuk jangka pendek sebaiknya memilih reksadana pasar uang karena likuiditasnya lebih tinggi dan juga tidak terlalu fluktuatif. Risikonya juga kecil dan relative lebih aman.