Tips Investasi Bagi Mahasiwa Yang Ingin Kaya

Author : Yulia Andita

Masa muda memang paling asik dihabiskan untuk hal yang menyenangkan. Nongkrong sana sini, belanja ini itu, ditambah uangnya tinggal minta sama orang tua. Memang menyenangkan uang tersedia kapan saja, tapi sangat disayangkan jika uang habis untuk memenuhi kepuasan yang sekejap saja. Apalagi kita bersenang-senang memang dalam jangka pendek bisa membawa dampak yang menyenangkan, tapi untuk jangka panjang jangan harap bisa bahagia.

Perlu kalian tahu bahwa masa depan akan ditentukan oleh masa kini. jika kamu bisa menghargai masa depanmu yang lebih menyenangkan, maka kamu harus bersusah payah dahulu di masa kini. Coba kalian perhatikan seorang Jack Ma saja tidak langsung kaya. Mendirikan sebuah perusahaan bisnis online terbesar didunia, namun tidak memiliki kemampuan computer apalagi internet. Namun tidak berhenti belajar, ia mulai mencari tahu segala hal tentang internet. Hingga akhirnya bisa menghasilkan Alibaba.com.

Dan seharusnya anak muda terutama mahasiswa, selain menimba ilmu tetapi bisa juga menimba pundi-pundi rupiah. Lalu apa yang bisa mahasiswa lakukan jika ingin menampah pundi rupiah ketika kuliah? Ada banyak alternatifnya misalkan membuka jasa print, berjualan di toko online, dan juga bisa berinvestasi.

Salah satu cara yang bisa membawa dampak hingga jangka panjang adalah investasi. Zaman sekarang bro dan sist, investasi bukan hanya untuk orang yang kaya. Investasi bukan hanya untuk orang yang memiliki mobil mercy dan lamborgini. Bahkan kamu yang masih berstatus mahasiswa/i bisa lebih bergengsi dengan berinvestasi.

 

Kenapa Mahasiswa Harus Jadi Investor?

Menjadi mahasiswa, memang sudah seharusnya bukan lagi memikirkan hal-hal yang sederhana. Tetapi juga harus memiliki visi dalam jangka panjang. Bukan lagi memikirkan makan apa habis pulang kuliah, besok tugas nyontek siapa.

Ada hal lain yang harus dipikirikan, misalkan tentang memiliki tempat tinggal, bisa kasih uang ke orang tua, dan juga biaya untuk pernikahan. Pasti akan berkata “itu kan masih lama”. Bro kalau direncanain dari sekarang itu akan lebih ringan, daripada baru mulai ketika usia 30an pasti akan berasa tanggungannya.

Mumpung  masih muda, mulailah menjadi investor. Karena caranya gampang banget, asalkan telah memenuhi administasi dan ada niat untuk berinvestasi. Mari simak beberapa hal yang harus diketahui untuk jadi investor reksadana:

 

Cek kondisi keuangan

Memeriksa kondisi keuangan ini perlu dilakukan, karena agar kamu mengetahui berapa jumlah uang yang tepat untuk diinvestasikan. Uang yang kamu gunakan untuk investasi adalah minimal 15% dari uang yang diterima selama sebulan. Jika kamu masih menerima uang dari kedua orang tua, maka kamu harus memisahkan uang untuk investasi di awal bulan. Jika selama sebulan kamu menerima uang sebesar Rp. 1.500.000. Maka sebulan kamu menyisihkan sekitar sebesar Rp. 200.000.

Dengan uang sebesar itu kamu bisa membeli reksadana atau juga saham.

 

Tentukan tujuan

Tujuan investasi ini penting karena bisa menjadi motivasi ketika berinvestasi. Sama seperti ketika dulu mempunyai keinginan mengumpulkan uang dalam celengan. Tujuan investasi setiap orang berbeda-beda tergantung dengan impian yang ingin dicapai. Misalkan untuk menikah, membeli kendaraan, rumah, pendidikan dan untuk pensiun.

Baca Juga  : Apa Saja Jenis-Jenis Reksadana?

Ketika sudah memiliki tujuan maka kita tinggal menentukan jenis investasi apa yang bisa mempercepat mencapai tujuan itu.

Berikut ini prediksi keuntungan/return yang didapat dari berbagai jenis investasi:

  1. Reksadana pasar uang                           : 5-6%/ tahun
  2. Reksadana pendapatan tetap                 : 5%-10%/tahun
  3. Reksadana campuran                             : 8%-12%/ tahun
  4. Reksadana saham                                  : 13%-20%/tahun
  5. Saham                                                     : > 15%/tahun

Dari kelima jenis investasi diatas memiliki risiko yang berbeda-beda, sehingga kita harus memahami risiko dan harus disesuaikan dengan dirimu sendiri.

Baca Juga : Cara Memprediksi Harga Reksadana Saham

 

Pahami langkah investasi

Sebelum membeli produk investasi, kamu harus memahami cara berinvestasi dari beberapa jenis investasi.

Berikut ini perbedaan langkah investasi reksadana reksadana dengan saham :

 

 

                  Reksadana

                      Saham

Pengelolaan dana

Dikelola manajer investasi

Investor sendiri

Investasi Minimal

Rp. 100.000

Rp. 5. 000.000 (tergantung kebijakan perusahaan efek)

Kepemilikan

Unit Penyertaan

Lot = 100 lembar

Pajak

0,1% dari nilai penjualan saham

Tidak dikenakan pajak

Jam Perdagangan

Sesi 1 : 09.00 - 12.00

Sesi 2 : 13.30 – 16.00

Cut off time pukul 13.00 untuk mendapatkan harga hari ini

 

 

Menentukan tempat pembelian investasi

Jika kamu berminat untuk membeli saham, maka kamu membeli sahamnya melalui perusahaan efek. Mereka biasanya akan meyediakan fasilitas trading online untuk transaksi sendiri melaui gadget. Serta setiap perusahaan efek akan menentukan minimal investasi sebesar Rp. 5 juta Namun yang menentukan dan menganalisa saham yang akan dibeli adalah diri sendiri.

Tetapi jika berminat berinvestasi ke reksadana, maka kamu membeli reksadana bisa melalui manajer investasi, agen penjual reksadana dan juga bank.

Jika membeli melalui perusahaan investasi, biasanya akan lebih murah dan juga biaya yang kita tanggung relative lebih kecil.

 

Seperti Corfina Capital selain menyediakan investasi yang murah tanpa dikenakan biaya penjualan dan pembelian. Serta kamu bisa melakukan transaksi melalui laptop, dan gadget dengan mengakses CROS (Corfina Reksadana Online System)