Tips Mengatur Keuangan Untuk Single Parent

Menjadi orang tua tunggal/single parent memang bukan hal yang diinginkan oleh setiap pasangan rumah tangga. Namun ada beberapa orang tua yang harus rela menjadi single parent karena ditinggal oleh pasangan hidupnya meninggal dunia. Tetapi juga ada yang hubungannya kandas di tengah jalan karena merasa sudah tidak cocok dan tidak sevisi.

Ketika sudah tidak lagi tinggal dalam satu atap yang sama, ada salah satu yang harus siap mengurus anaknya. Biasanya jika yang meninggal adalah suaminya terebih dahulu, kemudian sang istri tidak memiliki penghasilan sendiri, pasti akan terbebani ya… Bergantung pada warisan yang diberikan suami pun tidak menjadi jaminan akan mencukupi kebutuhan hidup dalam jangka panjang.

Bagi istri yang menjadi single parent tidak usah berkecil hati, karena masih ada jalan dan cara untuk bisa bertahan untuk menghidupi anak dan mencukupi kebutuhan. Kamu bisa lakukan hal dibawah ini:

 

Buat Perencanaan keuangan

Rencana awal ini menjadi titik awal untuk mengeola keuangan yang dimiliki nantinya. Daam pembuatan rencana keuangan ada baikanya kamu mempertimbangkan berbagai pos daam keuangan sehingga perencanaan itu tidak meleset dari sasaran.

Buatlah rencana keuangan yang menjadi kebutuhan keluarga anda, minimalisir terhadap keinginan yang akan membebani keuangan anda. Bersikap seefektif terhadap jenis pengeluaran, prioritaskan bentuk pengeluaran pokok dan akan memberikan dampak positif saja dalam keuangan dan juga untuk keuangan sendiri.

 

Menambah Pemasukan

Menjadi tulang punggu keluarga satu-satunya memang bukan perkara mudah apaagi seorang wanita. Jika kamu sbeeumnya tidak bekerja, coba mencari pekjaan baru untuk menambah penghasilan dan pemasukan setiap bulan. Jika tidak tega meninggalkan anak di rumah sendirian saat pergi kerja, kamu bisa memilih pekerjaan seperti berjualan makana di rumah atau membuka toko online.

Tidak ada salahnya mencari pekerjaann untuk memenuhi kebutuhan anda dan anak anda. Dengan begitu kamu tetap bisa menjaga anak sambil menambah penghasilan setiap bulan, karena mengandalkan uang dari warisan tidak akan mencukupi untuk pengeluaran bulanan.

 

Prioritaskan Kebutuhan Pokok dan Tujuan Masa Depan

Banyak orang yang merasa uangnya cepat habis sebelum gajian di bulan selanjutnya. Tanpa disadari bahwa mereka tidak bisa membedakan keinginan, kewajiban dan kebutuhan. Maka sebagai single parent harus bisa membedakan hal diatas, yang sekiranya bukan termasuk kebutuhan pokok anggarannya bisa dikurangin. Beberapa kebutuhan pokok yaitu biaya makan, biaya air dan listrik, uang transportasi, uang jajan anak sekloah dan lainnya.

Baca Juga :Tips Investasi Untuk Ibu Rumah Tangga

Kemudian kewajiban yang harus dipenuhi diantaranya utang di kartu kredit, cicilan kendaraan, menyisihkan uang untuk biaya pendidikan dan asuransi, serta masih banyak lagi. Sedangkan keinginan terkadang hanya hasrat untuk membeli sesuatu barang dimana belum dibutuhkan pada saat itu. Hal itu bisa membuat pos pengeluaran bulanan semakin membengkak dan alhasil pemasukanmu tidak bisa mencukupi kebutuhan pokoknya.

Selain memikirkan pengeluaran kebutuhan pokok, ada baiknya memikirkan juga tentang tujuan keuangan di masa mendatang. Jangan menghabiskan penghasilan mu untuk hal yang terlihat penting saja, sementara melupakan berbagai keputusan persiapan keuangan untuk masa depan anda dan anak-anak. Mempersiapakn tujuan masa depan sejak awal akan memberikan anda keringanan dalam mempersiapkan dananya. Tujuan keuangan di masa depan yang harus kamu capai misalkan biaya pendidiakn, asuransi pendidikan dan kesehatan, dana pensiun dan bisa juga dana untuk liburan. Bayangkan jika kamu baru mempersiapkan dalam waktu 1 tahun pasti akan terasa berat, maka di persiapkan jauh-jauh hari.

 

Sisihkan Pemasukan

Pemasukan bulanan bukan berarti harus dihabiskan dalam satu bulan juga. Jika keuangan dan sedang berlebih ada baiknya kamu menyisihkan penghasilanmu untuk ditabung atau menambah asset lainnya seperti emas. Jika nanti dibutuhkan sewaktu-waktu emas bisa dengan mudah untuk dijual.

Bisa juga kamu sisihkan untuk membuat dana cadangan atau dana darurat. Dana darurat ini bisa sewaktu-waktu dibutuhkan jika terjadi keadaan darurat, contohnya anak sakit, biaya kecelakaan dan ha yang tidak diinginkan lainnya. Minimal kamu menyisihkn kurang lebih 10%-15% dari pemasukan untuk dana darurat.

 

Belajar Investasi

Berinvestasi adalah salah satu cara untuk memenuhi tujuan keuangan di masa mendatang. Investasi bukan hanya untuk orang kaya saja, siapa saja bisa ikut andil dalam mengelola uanganya dengan berinvestasi. kamu juga bisa melakukan investasi dengan jumlah yang kecil minimal Rp. 100.000 dahulu setiap bulan. Atau bisa juga lebih tapi disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan keuangan anda saat itu.

Beinvestasi memang perkara mudah tapi jangan sampai kita menyepelekan dalam pemilihan instrument investasinya. Berhati-hatilah terhdap investasi bodong yang memberikan keuntungan yang tidak masuk akal tanpa risiko.

Jika belum memiliki pengetahuan tentang investasi bisa memilih investasi yang risikonya rendah, agar uang tidak hilang dengan percuma. Jika belum bisa mengeolanya kamu bisa memiih reksadana pasar uang. Karena risikonya rendah , dan uangmu dikelola oleh manajer investasi. sehingga kamu tidak perlu pusing memikirkan cara mengelolanya.

 

Persiapkan Warisan

Saat ini kamu menjadi orang tua satu-satunya, sehingga ada hal yang tidak diinginkan bisa saja terjadi. Maka dari itu kamu bisa mengatur segala jenis kekayan untuk anak anda. Apalagi anak yang ditinggalkan usianya masih kecil. Ada baiknya kamu sudah mempersiapkan warisan dengan membuat perencanaan dengan notaris agar bisa mengamankan warisan serta bisa didistribusikan kepada anak dengan mudah.

Baca Juga: Apakah Reksadana Bisa Diwariskan?

Demikianah beberapa cara menegola keuangan bagi singe parent yang bisa dilakukan. Semoga bisa bermanfaat dan bisa diterapkan daam kehidupan anda. Jika berdampak silakan bagikan kepada yang lainnya.