Kebijakan moneter itu adalah kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Central dalam proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu, seperti menahan laju inflasi, mencapai pekerja yang lebih sejahtera serta memelihara dan mencapai stabilitas mata uang yang dapat dilakukan dengan mengendalikan jumlah uang yang beredar dan pengendalian terhadap mata uang.
Kebijakan moneter digolongkan menjadi dua, yaitu:
Kebijakan moneter ekspansif
Salah satu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar. Tujuan dari kebijakan ini untuk meningkatkan daya beli masyarakat san mengatasi pengangguran pada saat ekonomi mengalami resesi atau depresi. Kebijakan inibiasa disebut kebijakan moneter longgar
Ciri ekonomi yang mengalami resesi dapat diukur dari perlambatan kegiatan ekonomi suatu negara. Elemen yang dijadikan alat ukur antara lainproduk domestik bruto, lapangan pekerjaan sedikit, pengeluaran investasi berkurang dan inflasi semua jatuh.
Ciri ekonomi depresi adalah penurunan berkelanjutan dalam kegiatan ekonomi dan berlangsung cukup lama ditandaii dari peningkatan besar dalam pengangguran dan juga ketersediaan kredit menurun drastis.
Kebijakan moneter kontraktif
Salah satu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah unag yang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi atau biasa disebut kebijakan uang ketat.
Kebijakan operasi pasar terbuka
Operasi pasar terbuka adalah salah atu kebijakan yang diambil oleh bank sentral untuk mengurangi dan menambah uang beredar. Untuk mengeluarkan kebijakan moneter ekspansif maka bank sentral akan membeli surat berharga di pasar modal dan dalam keadaan kontratif maka bank sentral akan menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Kebijakan Diskonto
Cara pemerintah dalam menambah uang beredar dengan mengubah diskonto bank umum. Apabila jumlah uang yang beredar telah melebihi kebutuhan maka bank sentral akan menaikkan suku bunga, dengan menaikkan suku bunga maka masyarakat banyak yang menabung. Begitupun sebaliknya apabila untuk menambah jumlah uang beredar maka bank sentral akan menurunkan suku bunga yang akan mendorong masyarakat untuk investasi.
Kebijakan Cadangan Kas
Bank sentral dapat membuat peraturan untuk menaikkan dan menurunkan cadangan kas. Untuk menambah unag yang beredar maka bank sentral akan mengeluarkan kebijakan berupa menurunkan Giro Wajib Minimum bank umum sehingga penyaluran kredit ke masyarakat lebih banyak. Atau bisa dikatakan kebijakan ini menetapakan persentase tertentu dariuanga yang disetorkan nabaha dan tidak boleh dipinjamkan.
Kebijakan Kredit Ketat
Kebijakan kresit ketat ini adalah kebijakan pemerintah dengan mengurangi jumlah uang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit, kredit boleh asal memenuhi 5C, Character, Capability, Collateral, Capital dan Condititon Economy. Tetapi pada saat terjadi deflasi syarat dapat diperlonggar, bank sentral (Bank Indonesia) berusaha mempengaruhi bak-bank umum dalam hal memberikan kredit pada nasabah melalui berbagai macam peraturan kredit.
Kebijakan Dorongan Moral
Himbauan moral adalah kebijakan moneter utnuk memngatir jumlah uang beredar dengan jalan memberikan imbauan kepada pelaku ekonomi contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dan menghimbau agar bank memninjam unag lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian