Hingga saat ini perlombaan antar negara di Asia masih terus bertanding untuk merebutkan medali emas. Indonesia dalam klasemen sementara masih menduduki peringkat ke-5 yaitu dengan perolehan 14 medali emas, 13 medali perunggu, dan 25 medali perunggu. Para atlet Indonesia di Asian Games menjadi sorotan terutama atlet cabang olahraga tenis lapangan ganda campuran, Christopher Benjamin Rungkat/Aldila Sutjiadi. Pasalnya ini merupakan sejarah baru di olahraga tenis lapangan semenjak 16 tahun lalu, belum pernah lagi menerima medali emas setelah Yayuk Basuki/ Hary Suharyadi memenangkan pertandingan tenis lapangan melawan pasangan dari Korea Selatan pada Asian Dames 1990.
Prestasi yang membanggakan ini memang harus diapresiasi karena masih banyak lagi atlet dari cabang olahraga lain yang meraih medali emas dan telah mengharumkan nama Indonesia apalagi menjadi tuan rumah pada tahun ini. Pemerintah sendiri telah menyiapkan hadiah bagi para atlet yang mampu menyabet medali emas. Hadiah yang diberikan diantaranya adalah honor yang disesuaikan dengan prestasi yang diperoleh. Sekitar 15 juta per bulan untuk atlet kelas internasional dan 8-10 juta untuk atlet kelas regional. Kemudian ada juga uang saku harian atlet selama berlaga dalam Asian Games 2018.
Serta Pemerintah pun sudah menyiapkan bonus yang menjanjikan yaitu dengan memberikan uang tunai sebesar 1,5 miliar serta dapat diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil atau memilih begabung dalam kesatuan polisi atau militer.
Namun menjadi pemenang dalam perlombaan tidak selamanya menyenangkan bagi semua atlet. Uang yang mereka akan mereka terima memang besar namun sering kali terjadi keterlambatan pemberian honor. Dan juga banyak media massa yang memberitakan para pengharum bangsa di bidang olahraga yang masa tuanya jauh dari kejayaan seperti dulu ketika masih berprestasi. Bahkan mereka merasakan kesulitan ekonomi di masa tua dan tidak sedikit yang yang menyambung hidup hingga terseok-seok paska berhenti menjadi atlet.
Inilah cara atlet agara tetap sejahtera ketika masa tua. Manfaatkan uang bonus prestasi untuk berinvestasi, cukup 40% nya saja dengan asumsi masa pensiun sekita 30 tahun lagi.
Baca Juga: Ingin Punya Pendapatan Lebih Menguntungkan? Pilih Reksadana Pendapatan Tetap atau Deposito?
Lalu dimanakah yang cocok untuk investasi hingga 30 tahun? Mari kita simulasikan dengan berinvestasi di Reksadana Saham Grow 2- Prosper. Grow 2-Prosper merupakan reksadana yang bertujuan untuk mendapatkan tingkat pertumbuhan dana yang optimum dengan mengalokasikan dananya minimal 80% maksimal 100% ke dalam saham. Reksadana saham cocok untuk investasi jangka panjang karena kinerja saham dapat ditentukan oleh valuasi saham, sentiment pasar, perubahan kondisi ekonomi dan kebijakan pemerintah serta aliran dana asing. Dengan banyaknya variabel penentuan kinerja tersebut akan lebih sulit di tentukan dalam jangka waktu yang pendek.
Contoh perhitungan dari investasi di reksadana grow 2-prosper:
Sumber: corfina.id
Maka dengan investasi 40% dari total bonus yaitu sebesar 600.000.000 dengan jangka waktu investasi selama 30 tahun, serta return rata-rata Grow 2-Prosper selama 10 tahun sebesar 16,71% akan menghasilkan nilai keuntungan :
Bisa kita simpulkan bahwasanya untuk dapat bertahan hidup dengan ekonomi yang berkecukupan bahkan bisa menyejahterakan kehidupan di masa tua. Berinvestasi menjadi tujuannya. Pilihlah produk yang memiliki kinerja yang baik dan yang pasti terdaftar dan telah mendapat pengawasan dari Otoritas Jasa keuangan.