Upacara Penutupan Asian Games 2018 pada 2 September 2018 di Gelora Bung Karno menandakan berakhirnya pertandingan 40 cabang olahraga antar negara-negara di Benua Asia. Sekitar 2 minggu beberapa atlet berprestasi dari berbagai negara telah mengerahkan seluruh raga, waktu dan kemampuannya untuk memberikan hasil yang terbaik bagi negaranya masing-masing.
Selama Asian Games 2018, China menjadi negara peringkat satu dengan perolehan 289 medali diantaranya 132 emas, 92 perak dan 65 perunggu. Sedangkan Indonesia sendiri mampu melampaui target dari Presiden Bapak Jokowi, sebuah prestasi yang membanggakan karena Indonesia mampu meraih 98 medali diantaranya 31 emas, 24 perak dan 43 perunggu. Karena sebelumnya Presiden RI hanya menargetkan perolehan 16 medali emas, namun para atlet mampu memberikan hasil yang lebih tinggi dari target. Bila dibandingkan Asian Games pada tahun 2014, Indonesia hanya mampu mendapatkan 20 medali dengan 4 medali emas, 5 perak dan 11 perunggu. Sedangkan di tahun 2018 ini medali emas yang diperoleh mampu meningkat 7 kali lipatnya.
Prestasi yang membanggakan ini diapresiasi oleh Presiden Indonesia, para atlet menerima buku tabungan dengan isinya sebagai ucapan selamat dan terima kasih karena telah mengharumkan nama Indonesia di ajang olahraga yang bergengsi. Bonus yang diterima oleh para atlet berbeda-beda.
Adapun bonus untuk peraih emas perorangan sebesar 1,5 miliar, emas pasangan/ganda sebesar 1 miliar/ orang, dan emas beregu sebesar 750 juta/ orang.
Bonus untuk peraih perak perorangan sebesar 500 juta, perak untuk pasangan/ganda mendapatkan 400 juta/orang sedangkan perak beregu mendapat 300 juta/ orang
Para peraih perunggu pun mendapatkan bonus. Untuk peraih perunggu perorangan mendapatkan 250 juta/orang, perunggu pasangan/ganda sebesar 200 juta/orang dan peraih perunggu beregu mendapatkan 150 juta/orang.
Bagi para atlet yang berprestasi di Asian Games, pada 2 September 2018 mereka telah menjadi miliuner dan dan jutawan. Merupakan capaian yang membanggakan karena prestasi lebih dihargai oleh negara sendiri dan harusnya para atlet juga bisa menghargai uang yang didapat sekarang.
Bagaimana menghargai uang agar uang pun akan menghargai kita di masa depan?
Menjadi jutawan memang hal yang menyenagkan bahkan saking senangnya sampai igin membelanjakan semua uangnya tanpa sisa, bisa jadi membeli barang-barang mewah dan barang-barang yang belum dimiliki sebelumnya. Namun ada hal yang lebih menyenangkan, belanja namun uang anda tidak berkurang melainkan terus bertambah. Cara ini cocok bagi para atlet untuk mempersiapkan masa depan ekonominya yang lebih baik. Apabila penghasilan utamanya dari menjadi atlet maka perlu mempersiapkan dari sekarang, karena kesehatan dan tenaga setiap orang pasti ada batasnya. Apa yang membatasi? Usia, semakin bertambahnya umur maka produktifitas kita pun akan menurun.
Berikut ini adalah cara para atlet mempersiapkan ekonominya:
Baca Juga : Ingin Punya Pendapatan Lebih Menguntungkan? Pilih Reksadana Pendapatan Tetap atau Deposito?
Dengan asumsi para atlet saat ini berusia 22 tahun dan kan berhenti menjadi atlet pada usia 40 tahun. Serta setiap atlet menyssihkan 30% uang dari bonusnya dengan menginvestasikan 1 dari 4 jenis reksadana.
Dapat disimpulkan bahwa masa depan ekonomi kita dapat dipersiapkan dari sekarang dan manfaatkan uang yang anda miliki, tidak penting besar atau kecil jumlahnya yang terpenting adalah kemauan dan kedisiplinan.
Dengan cara itu maka tidak akan lagi terdengar para atlet berprestasi di masa tuanya tidak memiliki pekerjaan, hidupnya tak berkecukupan dan tempat tinggal yang tidak nyaman.