Keuntungan dan Risiko dalam Reksadana
Semua jenis investasi pasti memiliki risk and return, tidak ada investasi yang selalu rugi, kalau pun ada yang menjanjikan investasi X selalu untung, itu salah satu ciri investasi bodong.
Termasuk juga dengan berinvestasi dalam Reksadana, ada keuntungan dan risiko yang dihadapi oleh si pemilik reksadana tersebut, dibawah ini akan diuraikan beberapa keuntungan dan risiko dalam berinvestasi Reksadana.
Keuntungan Reksadana:
Harta dan kekayaan yang anda miliki akan dikelola dan dimonitoring langsung setiap hari oleh seorang yang professional dalam bidangnya yaitu Manajer Investasi. Jadi anda bebas dan tidak perlu khawatir apalagi sampai panik kehilangan waktu anda untuk mengelola reksadana anda.
Dengan kumpulan kolektif yang ada pada reksadana, Manajer Investasi dapat melakukan diversifikasi yang tujuan nya adalah untuk memperkecil risiko investasi yang akan terjadi.
Pembelian dan penjual kembali unit penyertaan dapat dilakukan kapan saja setiap hari bursa, dan pencairan dana hasil penjualan kembali akan masuk ke rekening Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu maksimum 7 hari bursa
Reksadana memberikan informasi yang transparan kepada publik, mengenai komposisi asset dan instrument portofolio investasi. Bahkan untuk proses pembukuan dilakukan langsung oleh pihak independent selain Manajer Investasi, yaitu Bank Kustodian dan wajib terlebih dahulu diperiksa oleh Akuntan Publik yang terdaftdar di OJK.
Dengan reksadana yang bentuknya kolektif ini, maka akan ada akumulasi dari banyak investor yang mengakibatkan nilai dan bobot pada portofolio reksadana tersebut akan bertambah. Hal tersebut memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh Pemegang Unit Penyertaan untuk memperoleh hasil investasi yang menarik sesuai dengan tingkat risikonya.
Dana awal berinvestasi pada reksadana relatif murah jika dibandingkan dengan investasi secara langsung di pasar modal. Bahkan untuk memiliki reksadana tersebut, anda dapat melakukan nya dengan online
Risiko Reksadana
Risiko likuiditas dapat diartikan seberapa mudah sebuah efek dapat dijual pada atau mendekati nilai wajarnya tergantung pada volume yang diperdagangkan di bursa efek Indonesia.
Risiko tingkat inflasi adalah risiko potensi kerugian daya beli investasi anda karena terjadinya kenaikan rata – rata harga konsumsi.
Setiap pembelian efek akan melibatkan beberapa unsur risiko pasar, yang terdiri dari beberapa unsur diantaranya:
Risiko efek default perusahaan penerbit pada pembayaran kupon dan/atau pokok obligasi, dan implikasi dari peringkat kredit perusahaan yang di downgrade
Kinerja setiap reksadana sangat tergantung dari pengalaman, pengetahuan, keahlian, dan teknik/proses investasi yang diterapkan oleh Manajer Investasi. Kalau pengalaman MI nya sangat baik di bidangnya, otomatis reksadana yang dikelola nya akan memberikan hasil yang baik, begitu pula sebaliknya.