Tinggal hitungan jam lagi kita akan memasuki bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat beragama Islam yaitu bulan Ramadhan. Banyak sekali kegiatan dan tradisi yang dilakukan ketika bulan yang istimewa ini seperti memasak kolak, es buah, buka puasa bersama, mudik dan bagi-bagi salam tempel ke sanak saudara. Lalu apakah yang sudah anda persiapkan untuk menyambut bulan puasa? Persiapan fisik udah oke? Persiapan rohani udah oke? Persiapan udah oke belum?
Setidaknya anda harus mempersiapkan semuanya dengan baik persiapan fisik agar fit ketika melakukan puasa, persiapan rohani pun dibutuhkan agar dengan berpuasa akan menambah keimanan anda dan terakhir adalah persiapan keuangan anda. Jangan sampai ketika bulan puasa uang anda habis tanpa jejak. Dan juga tidak mungkin apabila anda hanya mengandalkan Tunjangan Hari Raya (THR). Iya dong karena kan THR hanya diberikan oleh perusahaan ketika menjelang lebaran saja.
Mari simak beberapa tips agar kantong ga jebol dari ramadhan sampai lebaran
Anggaran ini sangatlah penting sebagai acuan anda agar setiap pengeluaran anda tidak keluar dari jalurnya. Dan buatlah prioritas setiap kebutuhan anda. Apalagi ketika bulan puasa banyak harga kebutuhan yang naik secara drastis dari harga dibulan sebelumnya. Berikut pengeluaran yang wajib anda cara dalam anggaran selama bulan ramadhan hingga lebaran:
Dalam bulan puasa seseorang selain diwajibkan untuk menahan lapar, haus dan hawa nafsu juga harus bisa menunaikan kewajiban zakat fitrah dan bersedekah ke banyak orang.
Besar zakat fitrah yang wajib dibayarkan adalah sebesar 2,5 kg beras dengan kualitas yang bagus. Jadi apabila harga beras dengan kualitas bagus seharga 14.000 maka bila di uangkan sebesar 35.000. jika dalam rumah adna terdapat 4 anggota keluarga maka anda memprioritaskan uang sebesar Rp. 140.000 untuk membayar zakat.
Membeli bahan makanan memang sanagt dibutuhkan setiap harinya, tetapi terkadang ketika bulan puasa jumlah bahan akanan yang dibeli lebih besar dari biasanya. Baik mempersiapkan makanan untuk berbuka, santap sahur, hingga menghidangkan untuk beberapa sanak saudara yang besilaturahim ke rumah anda.
Namun anda harus bijak dalam berbelanja kebutuhan makanan, jadi jangan uang anda boros karena membeli bahan makanan yang akhirnya tidak bisa diolah karena busuk. Dan agar mengantisipasi harga yang melonjak secara tiba-tiba.
Salah satu tradisi yang dilakukan bagi para perantau adalah mudik ke kampung halaman. Nah jangan sampai anda memaksakan diri untuk mudik dengan uang yang pas-pasan. Jadi anggaran untuk mudik bisa dibagi menjadi dua yaitu dalam perjalanan mudik dan ketika di kampung halaman.
Perjalanan mudik pasti ada beberapa biaya yang dikeluarkan dong pastinya. Apabila anda mudik ke Yogyakarta dengan pesawat maka anda harus merogoh kocek kurang lebih sebesar Rp. 1.000.000, kemudian biaya taksi menuju bandara sebesar Rp. 200.000 dan masih banyak biaya lainnya.
Namun apabila anda menggunakan kendaraan pribadi maka anda harus mempersiapkan biaya bensin, biaya rest area, biaya makan dan biaya tak terduga bila terjadi kerusakan pada mobil.
Sedangkan biaya anda ketika di kampung halaman adalah anda embagikan beberapa angpao ke sanak saudara anda, makan bersama dengan saudara, biaya jalan-jalan dan biaya belanja oleh oleh. Tips nya adalah anda harus memastikan jumlah saudara yang akan diberikan angpao serta jumlahnya, cari referensi biaya tiket masuk wisata dan membeli makanan yang hanya khas dari daerah tersebut saja.
“Baju baru alhamdulillah tuk di pakai dihari raya, tak adapun tak apa-apa masih ada baju yang lama” masihkah anda ingat dengan lagu itu. Iayah identik sekali lebaran dnegan baju baru. inilah tantangan bagi banyak wanita yang suka sekali berbelanja, sebaiknya bila anda ada keinginan untuk berbelanja maka belanjakan maksimal 2 baju saja dengan budget yang tidak terlalu besar dan ditambah baju untuk anak-anak anda. Pasti akan menghabiskan lebih dari 1 juta bukan. Maka dari itu beli sperlunya dan kenakan pakaian yang lama tapi masih terlihat bagus.
Jika tadi kita telah mebicarakan mengenai pengeluaran yang sudah dirinci, maka kita juga perlu perhatikan dari mana sumber dana yang kita dapatkan untuk memenuhi semuanya. Dengan kita mengetahui jumlah pemasukan dan pengeluaran itu maka kita dapat memprediksi apakah anggaran kita defisit atau surplus.
Sumber dana selain dari gaji bulanan, Tunjangan Hari Raya dan juga bisa dari hasil usaha serta hasil investasi di reksadana.
Apabila anda masih belum memiliki gambaran jumlah dari sumber dana itu, maka anda bisa meng cross check setahun kebelakang.
Bila sebelumnya anda telah mencatat semua pemasukan dan pengeluaran jauh-jauh hari tetapi pasti ada saja pengeluaran yang tak terduga dan tidak sesuai dengan catatan anda. Maka anda harus mencatat langsung setelah anda melakukan transaksi.
Hal ini akan membantu ada dalam mengelola keunagan dan kebiasaan anda sehari-hari terhadap penggunaan uang. Pencatatan ini penting untuk dapat mengevaluasi pengeluaran anda.
Jangan sampai ketika selesai lebaran anda kembali ke tempat tinggal, hanya menyisahkan keping-keping koin saja karena banyak pengeluaran yang tanpa anda rem sehingga unag akan mengalir seperti air begitu saja dan tidak tau kemana larinya.
Maka tipsnya anda harus menyisihkan sejak awal uang anda di ATM ataupun dibeberpa intrumen keuangan seperti saham dan reksadana.
Dengan pengaturan anda yang tepat ketika bulan Ramadhan dan Lebaran maka anda dapat dengan khidmat menjali bulan yang suci ini dengan aman dan nyaman.