Masa pensiun memang jarang seklai dipikirkan oleh anak muda zaman sekarang. Padahal di masa tua nanti pemasukan kita akan hilang 80%-90% sebagai pegawai. Iyah memang setelah pensiun kita akan mendapatkan dana pensiun tapi angkanya tidak akan besar. Bisa jadi uang pensiun hanya bisa memenuhi kebutuhan hidup beberapa tahun saja karena semakin menua semakin banyak kebutuhannya. Misalnya sja untuk kepentingan finansial mendatang, kesehatan dan juga adalah kebahagiaan lahir dan batin hingga akhir hayat.
Jika kita hanya menanti dengan setia pengiriman biaya hidup dari anak setiap bulan, itu sangat membebani anak kita sendiri. Seharusnya kita berfikir untuk memulai mempersiapkan dana pensiun diri sendiri mulai sekarang.
Misalkan Pak Didi sekarang berusia 23 tahun dengan anggaran kebutuhan hidup setiap bulan saat ini sebesar Rp. 10.000.000. Usia pensiun di 55 tahun. Berarti jarak usia menuju masa pensiun adalah 32 tahun. Dengan rata-rata tingkat inflasi sebesar 6% serta bunga deposito sebesar 5% Maka dapat dihitung bahwa uang yang dibutuhkan ketika memasuki masa pensiun 55 tahun adalah sebesar Rp. 9.3 Miliar.
Jika Pak Didi menggunakan cara yang konvesnionla seperti menabung di Bank maka uang yang harus ditabung adalah sebesar Rp. 17.969.337. Padahal kebuthan hidup bulanan Pak Didi sebesar Rp. 10.000.000. Kalau nabung di deposito pasti tidak akan cukup ya uangnya, bisa bisa tidak makan deh.
Boleh saja menabung tapi harus perhatikan juga kondisi keuangannya jangan sampe persipan masa pensiun berujung dengan terbebani di masa mudanya.
Seberapa canggih kah kita menabung di reksadana untuk persiapan masa pensiun?
Reksadana ini adalah pilihan invetasi selain di deposito yang bisa dibilang menguntungkan. Reksdana memberikan hasil yang lebih tinggi dibanding dengan deposito di jangka panjang. Persiapan pensiun di masa mendatang memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Maka dari itu jika anda memilih reksadana sebagai investasi maka harus menyesuaikan dengan jangka waktunya.
Jika kamu ingin berinvestasi jangka pendek kurang dari 1 tahun maka pilihan investasi yang tepat adalah reksadana pasar uang. Sedangkan untuk jangka waktu sedang sekitar 1-3 tahun maka pilihan reksadana yang tepat adalah reksadana pendapatan tetap. Jika kamu membutuhkan uang sekitar 3-5 tahun lagi maka pilih reksadana campuran. Sedangkan untuk waktu melebihi 5 tahun, maka lebih baik berinvestasi di reksadana saham.
Jika melihat dari kasus Pak Didi yang membutuhkan dana sekitar 32 tahun lagi, maka investasi reksadana yang cocok adalah pada reksadana saham.
Mari kota coba menghitung dana yang dibutuhkan dan disishkan setiap bulan agar mencapai Rp. 9.3 Miliar di usia 55 tahun.
Reksadana saham memiliki tingkat imbal hasil lebih tinggi dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya. Asumsi imbal hasil reksadana saham sebesar 20%, maka uang yang diinvestasikan sebesar Rp. 267.901
Kalau kamu memulai persiapannya sejak usia 30 tahun, maka uang yang harus disiapkan sebesar Rp. 1.078.630. Sedangkan jika memauli persiapannya 15 tahun lagi maka harus berinvestasi setiap bulan sebesar Rp. 8.210.963.
Jadi semakin lama waktunya maka akan semakin rendah uang yang harus disisihkan setiap bulannya. Kebuthan nilai pensiunnya sama namun uang yang disisihkan berbeda terganung dengan jangka waktu investasi dan juga pemilihan jenis reksadana.