Pernahkah investasimu mengalami penurunan yang secara tiba-tiba? Apakah respon pertama ketika melihat itu? Terlebih jika dana yang kamu investasikan itu dalam jumlah besar. Ada sebagian orang yang merasa tenang saja ada juga yang tidak bisa tidur memikirkan itu. Hingga membuat pikiran semakin rumit, malas makan dan tidak bersemangat menjalani hidup.
Sebagian orang yang merasa sedih yang mendalam memang hal yang wajar. Selama penurunan investasi itu karena kondisi ekonomi baik dalam dan luar negeri yang kurang stabil. Misalkan saja ketika berita kenaikan suku bunga The Fed serta adanyas isu global antara Amerika Setikat dengan China yang membuat pasar modal sempat menurun. Ketika penurunan masih dalam hal yang wajar seharusnya kita tidak perlu khawatir jika nilai investasinya menurun. Karena kondisi ekonomi seperti itu akan seperti siklus yang biasa terjadi. Semua ada masanya kadang ekonomi terus bertumbuh, kadang juga harus koreksi dan kemudian pulih kembali.
Hampir di seluruh jenis investasi akan terkena dampak akibat penurunan ekonomi seperti saham, obligasi dan juga reksadana.
Kira-kira tips dibawah ini akan membantu kamu mengantisipasi ketika kondisi nilai investasi rekasadana anda turun.
Sebelum membeli barang apapun ataupun makanan pasti kita akan memilah terlebih dahulu. Baik dari segi warna, bentuk, rasa, dan juga harga. Sama seperti berinvestasi yang mengharuskan kita untuk teliti terhadap produk investasi yang akan dibeli. Pasti kamu pernah mendengar istilah “jangan membeli kucing dalam karung”. Artinya jangan hanya membayangkan keuntungan dari investasi tetapi kita harus siap dengan segala risiko yang akan terjadi.
Sama halnya ketika kita akan membeli reksadana, maka kita harus mengetahui kinerjanya, isi reksadananya. Apakah ada jenis investasi yang bermasalah didalamnya, sebagai contoh reksadana saham yang dialokasikan ke dalam saham yang tidak likuid. Itu sangat berbahaya pada nilai investasi kita, ya bisa jadi sepanjang tahun bisa terus turun.
Minimal kamu harus melihat apakah reksadana tersebut selama 1 tahun terakhir mengalami penurunan atau kenaikan. Walaupun tidak selama kinerja setahun kebelakang untuk menilai reksadana di tahun selanjutnya. Kemudian bagaimana kinerja ketika sedang ekonomi krisis apakah mampu merecovery investasi itu. Dengan kita tahu mengetahui kinerja itu kita akan tenang jika mengalami penurunan nilai investasi.
Tujuan investasi akan merepresentasikan jangka waktu investasi. Jika tujuan investasi kamu untuk biaya masuk sekolah dasar 6 tahun lagi. Maka kamu tidak perlu khawatir jika berinvestasi di reksadana saham tiba-tiba mengalami koreksi. Karena biasanya harga akan berbalik arah, selama reksadana yang anda pilih adalah reksadana yang benar dan jelas sesuai dengan profil risikomu.
Jadi fokuslah pada tujuan investasi dan jangan terbawa emosi untuk langsung menjual dalam keadaan rugi karena rasa takut yang menggelayuti karena melihat harga yang turun.
Jadi tidak perlu takut, jika kamu baru berinvestasi selama 4 bulan, kemudian harga turun padahal waktu investasimu masih 5 tahun lagi. Hal terpenting jika dana yang dibutuhkan sebentar lagi maka sebisa mungkin kamu harus mengamankan ke reksadana yang lebih aman dengan metode switching.
Mungkin inilah cara tergila dan bagi orang yang berani untuk menambah investasinya ketika harga sedang turun. Cara ini biasanya disebut dengan averaging down. Ini pas banget bagi kalian yang profil risikonya agresif atau bisa dibilang risk taker karena investor ini mampu melihat potensi kenaikan yang lebih tinggi dari turunnya harga. Sebab bisa dibilang turunnya harga sebagai cara untuk merata-ratakan keseluruhan investasi sehingga harga bisa lebih rendah dari sebelumnya. Contohnya sebelum terjadi gejolak investasi NAB Reksadana anda sebesar 1500, kemudian harga turun menjadi 1000 maka kalian akan mengalami potensi kerugian sebesar 500, tetapi kalau kalian menambah investasi lagi di harga 900 maka investasi anda sekarang sebesar 1250 maka potensi kerugian berkurang menjadi 250.
Hal ini menjadi jalan terakhir anda untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari anda. Karena apabila mengandalkan reksadana yang turun harganya tidak mungkin apalagi proses pencairannya membutuhkan waktu maksimal 7 hari, dan hal itu tidak mungkin apalagi kebutuhan anda mendesak. Anda bisa mengatur strategi pnegeluaran anda yang bisa di hemat.