Author : Yulia Andita
Bagi siapapun yang igin memulai investasi ada baiknya mengetahui segala jenis reksadana yang bisa menjadi pilhan dalam berinvestasi dan juga sesuai dengan profil serta tujuan keuangan anda. Ada 4 jenis reksadana yang umum diantaranya reksadana pasr uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana campuran.
Diantara keempat reksadana tersebut, reksadana camouran bisa dikatakan kurang populer dibanding dengan ketiga jenis reksadana yang lainnya. Karena sebagian investor lebih memilih reksadana shaam, pasar uang dan juga pendapatan tetap.
Investasi bukan sekedar melihat tingkat kepopuleran saja melainkan juga harus mengetahui profil risiko dan juga tujuan keuangan anda sehingga kita dapat teratur berinvestasi.
Karena kebanyakan orang akan memilih investasi yang sedang naik dalam waktu yang singkat dan kadang terpancing dengan rumor, emosi dan juga bahkan kita keluar dari perencanaan investasi kita.
Baca Juga : Strategi Investasi Ini Mungkin Cocok Bagi Investor Seperti Kamu
Misalnya ketika kondisi ekonomi membuat pasar saham meningkat sehingga kita tergiur untuk menambah porsi reksadana saham, ketika reksadana saham lebih banyak dalam portofolio, maka akan lebih berisiko. Dan saat terjadi penurunan pada pasar obligasi, kemudian kita mnegurangi reksadana pendapatan tetap. Padahal investasi itu adalah untuk jangka panjang dan prospek jangka panjang itu lebih menarik.
Maka reksadana bukan produk di pasar modalyang baik untuk di tradingkan melainkan diinvestasikan. Saat berinvestasi kita perlu kedisiplinan dan sebisa mungkin untuk mengontrol emosi. Kesalahan yang terjadi jika kita mengubah-ubah isi portofolio kita karena terbawa rumor.
Baca Juga : Hal Ini Bisa Merubah Pikiran Anda Untuk Memilih Reksadana
Melalui reksadana campuran, kita hanya harus disiplin dalam memastikan alokasi investasi yang sesuai dengan perencanaan yang telah kita buat sebelumnya. Perencanaan itu adalah pegangan kita dalam berinvestasi.
Ada baiknya kita mengenali lebih jauh mengenai reksadana campuran, sebagai berikut:
Seperti namanya reksadana campuran berimbang ini biasnya akan melakukan penempatan yang relatif seimbang antara instrument pasar uang, obligasi dan juga pasar saham. Penempatan pada obligasi dan saham dengan alokasi relative seimbang kurang lebih 50% masing-masing.
Reksadana campuran berimbang memiliki risiko yang relative tinggi karena porsi saham dalam reksadana ini hampir setengah dari Nilai Aktiva Bersihnya, sehingga akan cenderung fluktuatif namun memberikan potensi pengembalian yang sesuai dengan risikonya.
Reksadana campuran berimbang ccocok bagi investor yang produktif kisaran usia 40-50 tahun.
Baca Juga : Sudahkah Benar Menentukan Jangka Waktu Investasi?
Reksadana campuran defensive ini adalah reksadana yang memiliki risiko yang rendah dibanding risiko campuran lainnya. Karena penempatan dana kelolaannya lebih besar di obligasi dan pasar uang. Obligasi yang dipilih oleh manajer investasi ini biasanya adalah obligasi dengan durasi yang lebih pendek.
Karena semakin rendah durasinya maka akan semakin rendah risiko gejolaknya. Seperti reksadana campurannya, reksadana jenis ini juga memasukkan saham dalam portofolio namun porsi atau alokasinya tidak teralu besar. Penempatan reksadana ini lebi besar alokasinya pada obligasi berdurasi rendah, profil risiko reksadana defensif lebih rendah dari reksadana campuran berimbang. Dengan komposisi portofolionya adalah 70%-79% dari total dana yang diinvestasikan di obligasi atau pasar uang serta komposisi sahamnya kisaran 30%.
Reksadana campuran defensif sangat cocok bagi investor yang memerlukan investasi yang tidak terlalu bergejolak namun tetap memberikan potensi pengembalian yang menarik serta bagi investor yang memasukin usia-usia pensiun.
Berbeda dengan reksadana campuran defensif, reksadana campuran memiliki tingkat risiko yang relatif tinggi dan menempatkan dana kelolaan lebih besar di saham dengan komposisi hingga 70%-79% dari total dana yang diinvestasikan, dan sisanya akan ditempatkan ke dalam obligasi dan pasar uang.
Reksadana jenis ini lebih cocok bagi investor yang memiliki profil risiko yang tinggi cenderung menyukai risiko. Meskipun reksadana ini lebih banyak instrument saham namun adanya obligasi pada reksadana campuran ini terdapat obligasi dan instrument pasar uang diharapkan dapar meredam produk investasi dari gejolak yang berlebihan.
Reksadana campuran jenis ini lebih cocok untuk investor yang berpengalaman , umumnya masih berusia muda yaitu dibawah 40 tahun.
Reksadana campuran dinamis merupakan jenis reksadana yang dikelola cukup unik dan dinamis sesuai dengan pandangan Manajer Investasi, karena pemilihan produk investasi bergantung atas kondisi dan fundamental.
Komposisi portofolio di pasar uang, obligasi dan saham masing-masing 1%-79%.
Misalkan saja manajer investasi memiliki pandangan positif pada pasr saham makan bukan tidak mungkin, manajer investasi menempatkan pada obligasi hingga 79%.
Disaat manajer investasi memiliki pandangan negative terhadap pasar obligasi maka manajer investasiakan menurunkankomposisi obligasinya hingga 1%.
Keuntungan dari reksadana campuran ini adalah jika kondisi ekonomi cednderung berubah cepat.
Secara teori memang mudah dalam menentukan risiko dan imbal hasil namun bagaimanapun juga mereka bisa saja memiliki kesealahan dalam menganalisa sehingga kinerja reksadana bisa saja berbeda dengan harapan. Tetapi paling tidak memilih manajer investasi sudah terbukti reputasi dankinerjanya.