Salah satu tujuan kita berinvestasi reksadana adalah mendapatkan keuntungan dan mencapai kebebasan finansial. Jika saat ini anda sudah menjadi seorang investor reksadana maka ada baiknya kita juga memahami dasar pengetahuan investasi yaitu menghitung keuntungan reksadana. Keuntungan reksadana adalah dengan cara melihat kinerja atau imbal hasil sebelumnya. Hal ini penting karena sebagai acuan kita untuk mencapai tujuan keuangan.
Dan perlu kita ketahui adalah tidak selamanya investasi itu menguntungkan, ada periode tertentu harga reksadana itu mengalami penurunan. Namun selama kita belum melakukan redemption maka kerugian dalam portofolio masaih disebut sebagai potential loss. Begitupun sebaliknya, jika di portofolio sudah terlihat untung, namun anda belum bisa menikmati keuntungan jika belum menjual atau redemption reksadana.
Maka dari itu kita harus memiliki administrasi investasi sendiri meskipun reksadana kita sudah dikelola oleh Manajer Investasi. Catatan/administrasi investasi itu berisi nama reksadana, jumlah uang yang diinvestasikan, dan pada harga berapa anda menjual dan membeli reksadana. Jika kamu terlalu sibuk untuk melakukan pencatatan, maka tak perlu khawatir karena laporan itu akan dikirimkan oleh Bank Kustodian. Dokumen yang akan dikirim berupa konfirmasi setiap melakukan pembelian dan penjualan.
Baca Juga : Reksadana, Investasi Bebas Pajak
Jika kamu sebagai investor corfina, maka bisa melihat kinerja portofolio itu sendiri bisa dilihat langsung melalui corfina.id. Dan melihatnya melalui menu profil-portofolio sebagai berikut:
Selain secara otomatis seperti diatas, kamu juga bisa menghitung secara manual dengan studi kasus. Sebagai contoh perhitungan keuntungan ini menggunakan data Reksadana Grow-2 Prosper.
Misalkan Pak Aan aktif mengalokasikan uang gajiannya sebesar Rp. 1.500.000 setiap bulan. Dan menginvestasikan uangnya setiap awal bulan sejak Juli 2018, dengan data sebagai berikut:
Dari data diatas didapat selama 1 Juli 2018 Pak Aan sudah berinvestasi sebanyak Rp. 13.000.000. karena setiap bulan Pak Aan berinvestasi maka rata-rata harga reksadana nya sebesar Rp. 2.752,47. Unit Penyertaan yang didapatkan hingga akhir 1 Juli 2019 sebanyak 4.646,204.
Untuk menghitung unit penyertaan yang akan didapatkan adalah dengan membagi jumlah uang yang diinvestasikan dengan harga reksadana.
Jika hasil point 2 menunjukkan angka positif maka ada potensial untung, dan sebaliknya.
Contoh pada tanggal 1 agustus 2019, harga reksadana sebesar Rp. 2.900. Berapakah keuntungan yang didapat Pak Aan pada tanggal tersebut menjual saham tersebut?
Langkah 1 : Pak Aan memiliki jumlah unit penyertaan 4646.204. Kemudian kalikan dengan harga
Reksadana saat ini Rp. 2.900.
4646.204 x Rp. 2.900 = Rp. 13.473.991,60
Langkah 2 : Jumlah investasi terkini – Jumlah modal investasi
Rp. 13.473.991.60 – Rp. 13.000.000 = Rp. 473.991,60 jika dipersentase maka
Keuntungannya sebesar 3,64% selama 1 tahun.
Pehitungan keuntungan dan juga kerugian seperti itu. Jika harga reksadana lebih tinggi dari harga rata rata yang dimiliki, maka ada potensial mendapatkan keuntungan. Begitupun juga jika harga terkini lebih kecil dari rata-rata yang dimiliki maka ada potensial kerugian sampai reksadananya dijual.