Beberapa minggu yang lalu terdengar berita yang viral mengenai fresh graduate yang menolak digaji 8 juta. Beliau adalah lulusan dari perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia yang melamar pekerjaan di salah satu perusahaan lokal. Namun karena sarjana ini merasa sebagai lulusan dari kampus ternama, beliau tidak mau menerima gaji sebesar 8 juta.
Sebagai fresh graduate gaji yang ditawarkan sudah cukup besar, apalagi jumlah lulusan baru setiap tahun akan terus bertambah. Sehingga persaiangan di dunia kerja pun akan semakin ketat. Menolak gaji sebesar itu hanya karena ingin dihargai kuliah yang susah payah dan almamaternya. Tetapi jika saja kita memiliki skill yang bagus dan juga bisa berkompeten serta mau bersabar, gaji yang diterima pasti akan disesuaikan. Gaji yang diterima di tahun pertama akan bertambah hingga di tahun tahun selanjutnya.
Jangan karena ingin dihargai dan ingin gaji tinggi hanya bermodal terkenalnya perguruan tinggi. Tapi hal yang perlu bisa menjadi tambahan biar terlihat gajimu tinggi adalah skill mengelola gaji. Biarpun gajimu hanya sebesar UMR, tapi kalo kamu bisa mengelolanya dengan baik pasti gajimu tidak akan cepat habis.
Pengelolaan keuangan ini bisa dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu living (biaya hidup), saving (masa depan/simpanan), dan playing (hiburan).
Baca Juga :Ciri-Ciri Kondisi Keuanganmu Sehat
Biaya hidup diantaranya adalah biaya makan, biaya tempat tinggal, listrik, membayar cicilan, biaya transportasi, pulsa dan sebagainya. Segala sesuatu yang sifatnya rutin untuk dikeluarkan dan untuk membiaya hidupmu, bisa masuk ke dalam alokasi living.
Uang simpanan ini fungsinya untuk membiayai kebutuhan hidup di kemudian hari atau untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Misalkan mau menyisihkan uang untuk membeli kendaraan baru, liburan atau berjaga-jaga jika terjadi bencana dalam hidupmu.
Kemudian biaya hiburan ini juga dibutuhkan untuk kita namun porsinya yang sewajarnya saja misalkan hanya 5%-10% dari gajimu. Biaya hiburan ini bisa kamu gunakan untuk merefresh otakmu yang sudah berasap selama di kantor.
Pesentasi diatas adalah prsentasi yang ideal untuk mengalokasikan penghasilan. Sebisa mungkin untuk dilakukan setiap bulannya.
Cara menghitung jumlah uang yang harus dialokasikan adalah sebagai berikut:
Biaya Hidup : 60% x Rp. 8.000.000 = Rp. 4.800.000
Investasi : 15% x Rp. 8.000.000 = Rp. 1.200.000
Dana Darurat : 10% x Rp. 8.000.000 = Rp. 800.000
Gaya Hidup : 10% x Rp. 8.000.000 = Rp. 800.000
Dana Sosial : 5% x Rp. 8.000.000 = Rp. 400.000
Dan tahukah kamu ada alokasi diatas yang menjadi uangmu menjadi powerfull di masa mendatang. Investasi jawabannya. Kita lihat jika kamu ingin memiliki kendaraan sendiri setelah 7 tahun kerja ingin memiliki kendaraan bermotor. Mari kita bandingkan antara investasi di reksadana saham dengan tidak diinvestasikan sama sekali.
Lihat hasilnya bisa 2 kali lipat ya dibandingkan tidak investasi sama sekali. Penghasilan yang Rp. 8 juta bisa berkali lipat hasilnya.
Penghasilan yang kecil akan cukup jika untuk biaya hidup, dan sebesar apapun gjimu tapi kalo hanya untuk gaya hidup maka tidak akan bersisa.