Hal yang menjadi salah satu permasalahan tidak cukupnya uang selama sebulan adalah pengelolaanya. Banyak yang merasakan pemasukannya itu kurang setiap bulannya dan bahkan defisit. Defisitnya keuangan kita membuat kita bisa berujung pada utang. Kesuksesan setiap orang bukan diukur dari banyaknya yang didapat setiap bulan melainkan seberapa benar dan efektifkah dalam mengelola keuangannya.
Jika kamu saat ini hanya memiliki gaji yang pas-pasan ya jangan berkecil hati. Karena masih banyak orang yang berpenghasilan besar yang mengeluh uangnya tidak cukup. Jadi yang menjadi pokok permasalahan bukan dari besar kecilnya penghasilan melainkan gaya hidup seseorang. Karena secara tidak langsung besar kecilnya penghasilan akan mempengaruhi gaya hidup seseorang. Semakin tinggi penghasilan maka gaya hidupnya kemungkinan menjadi lebih hedon.
Uang sebesar apapun ga akan cukup hanya untuk gaya hidup, tapi sekecil apapun uangnya kalau untuk hidup pasti akan cukup. Itu lah beberapa kata Mutiara yang bisa kita renungkan. Kebutuhan hidup setiap orang pasti berbeda-beda. Secara umum kebutuhan hidup ini terdiri dari biaya makan, biaya listrik dan air, sewa tempat tinggal, dan juga biaya kesehatan. Minimal kamu harus bisa membagi penghasilanmu 50% untuk biaya hidup. Jasi jika penghasilanmu selama sebulan sebesar Rp. 5.000.000 maka minimal kamu gunakan Rp. 2.500.000 untuk biaya hidup.
Jika uang yang kamu gunakan untuk biaya hidup masih bisa, maka bisa ditabung. Dan jika uangnya kamu sisihkan masih juga kurang, maka solusinya kamu harus menurunkan biaya hidup mu. Bisa jadi biaya makan yang kamu gunakan untuk membeli makanan di mall besar sehingga harganya mahal dan biaya yang dikeluarkan lebih besar. Maka bisa kamu ganti dengan makanan di rumah makan yang lebih terjangkau.
Salah satu sifat yang membedakan orang sukses dibanding yang lain adalah cara berfikir yang visioner terhadap hidupnya. Mereka akan menjadikan hari ini untuk bisa mencapai impian 1,5,10 tahun ke depan. Masa depan yang harus dipersiapkan diantaranya asuransi, investasi, dana pensiun dan tabungan pendidikan anak, dan sebagainya.
Ketika kita mempersiapkan tujuan keuangan masa depan, secara tidak langsung kita harus menahan pengeluaran di masa kini. Berat memang harus berkurang uang yang dikeluarkan namun hasilnya akan didapat di kemudian hari. Karena bisa menolong kita ketika ada hal yang membahayakan jiwa, kehilangan pekerjaan dan lainnya.
Baca Juga : Persiapan Masa Pensiun, DPLK atau Reksadana?
Beberapa cara untuk bisa mempersiapkan masa depan adalah dengan menginvestasikan uang kita ke beberapa instrument keuangan. Misalkan emas, deposito, investasi saham, dan reksadana. Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan terjadi maka bisa mengasuransikan jiwa anda dan mempersiapkan anak dengan tabungan pendidikan.
Kesiapan dana yang besar dalam membeli suatu terkadang menjadi kendala. Maka ada beberapa orang yang memanfaatkan fasilitas kredit untuk membeli barang yang mahal. Karena akan sangat terbantu dibandingkan harus membayar tunai. Selama barang yang dibeli adalah barang produktif maka masih wajar-wajar saja. Misalkan kredit motor untuk transportasi online. Serta usahakan kredit yang dibayarkan tidak melebihi 15% dari gaji anda.
Baca Juga : Tips Terbebas Dari Hutang Meski Gajimu Pas-Pasan
Namun pikirkan lagi untuk menggunakan fasilitas kredit hanya untuk hal-hal yang konsumtif seperti membeli barang elektronik, jalan-jalan, dll. Maka lebih baik tidak berhutang melainkan membayar dengan tunai.
Manusia terkenal sebagai makhluk sosial, karena manusia adalah makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain. Maka dari itu manusia harus bisa berbagi dengan yang lainnya. Berbagi tidka perlu dalam bentuk materi namun juga bisa memberi dalam bentuk pakaian dan makanan. Seberapa besar gajimu upayakan untuk berbuat baik kepada orang lain karena setiap penghasilan kita ada hak dari orang lain. Kamu bisa memanfaatkan lembaga pemungutan zakat, infaq dan sodaqoh. Sehingga hidup kamu bisa lebih bermakna dengan berbagi.
Perencanaan selama sebulan dengan gaji sebesar Rp. 5.000.000. Atau bisa disesuaikan dengan gaji yang didapatkan.