Apakah kamu pernah punya impian untuk memiliki uang sebanyak 1 Miliar dimasa mendatang? Tapi pernah kah juga pesimis jika melihat isi kantong dan gaji bulanan kamu pas-pasan aja?
Hal yang menjadi tantangan kebanyakan orang ketika menerima gaji di tanggal muda, pasti kita akan tergiur untuk membelikan barang yang sebenarnya bukan menjadi kebutuhan sekarang ini. Bahkan kita tidak punya rem dalam mengelola uang keluarnya, terkadang membeli makanan yang tidak sesuai dengan isi kantong, beli baju dan juga nonton bioskop setiap malam. Whaaat?
Setelah semuanya terbeli dan terpenuhi maka yang kita rasakan adalah kenikmatan sesaat. Coba saja kita bisa menyisihkan 30% dari gaji setiap bulan. Kira kira akan jadi berapa ya 20 tahun yang akan datang?
Baca Juga : Lebih Aman Investasi Deposito atau Reksadana Pasar Uang
Menyisihkan uang setiap bulan harus memiliki kedisplinan yang tinggi kalau tidak uang kita akan habis untuk hal yang konsumtif saja. Ada lebih baiknya anda menyisihkan untuk masa depan nanti bisa jadi kamu ingin beli mobil, beli rumah, aatau untuk beribadah.
Namun cara yang salah juga bisa jadi uang yang anda sisihkan tidak menghasilkan apapun di masa mendatang. Selama ini menabung adalah cara yang paling umum orang lakukan untuk mengumpulkan uang. Karena cara ini paling populer dari zaman dahulu.
Menabung memang cenderung tidak memiliki risiko karena sekedar di taruh dan menunggu bunga dapat dari bank. Memang terdengar menggiurkan, terkadang bunganya bisa sebesar 6% per tahun. Eits tapi tahukah kamu kalau itu belum dipotong dengan pajak. Ekspektasi kita yang tinggi, bermimpi uang makin bertmabah namun malah tergerus inflasi.
Oleh karena itu reksadana menjadi salah satu alternative investasi yang bisa memberikan keuntungan yang optimal di masa mendatang. Investasi reksadnaa juga termasuk investasi yang ramah di kantong, tidak perlu mengelola sendiri, dan tidak perlu di awasi setiap hari.
Jika dibandingkan dengan bunga bank, return (imbal hasil) biasanya akan lebih tinggi. Namun risiko dari reksadana lebih tinggi dibanding menabung di bank.
Bisa direnungkan ya bagi yang ingin menabung di bank dan berinvestasi di reksadana terutama untuk jangka panjang. Kira-kira mana yang lebih ringan jika disuruh menyisihkan uang setiap bulan?
Kamu gamau kan memberatkan keuangan dan hidup kamu gara-gara beinvestasi setiap bulan, tapi jangan sampai kamu melewatkan untuk tidak investasi. Investasi yaitu tidak perlu besar yang penting teratur.
Jika rata-rata bunga bank selama 1 tahun sebesar 6% dan imbal hasil reksadana saham per tahun sebesar 15%. Mengapa reksadana saham? Karena jenis reksadana ini cocok untuk jangka panjang, jika jangka pendek atau kurang dari 5 tahun cenderung hasil tidak maksimal dan cenderung fluktuatif.
Oke.. jika target anda selama 20 tahun sebesar 1 Miliar maka jika anda memilih menabung di bank yang memiliki rata-rata bunga bank sebesar 6% . Dengan menggunakan metode present value annuity, maka uang yang harus disisihkan setiap bulan sebesar Rp. 2.153.542 selama 20 tahun.
Yang menarik jika kita memilih reksadaan saham dengan tingkat imbal hasil sebesar 15% per tahun, maka dengan menginvestasikan Rp. 659.650 . Maka dengan cara memilih reksadana, jumlah pengeluaranmu tidak berkurang banyak karena investasi bukan?
Katepatan dalam memilih produk investasi dan juga kedisiplinan dalam menyisihkan setiap bulan akan berdampak kepada masa depan. Selain itu dengan berinvestasi akan membuat anda mudah dalam mewujudkan impian seperti membeli rumah, kendaraan, jalan-jalan, biaya menikah dan juga dana pensiun. Bahakan dengan berinvestasi menjadi salah satu sumber pemasukan uang yang baru serta membebaskan kita dari masalah keuangan di masa pensiun saat penghasilan kamu mulai terhenti di usia pensiun.