Author : Yulia Andita
Apa yang menyebabkan seseorang disebut sebagai generasi sandwich? generasi sandwich bukan orang-orang yang suka mengkonsumsi sandwich , melainkan karena posisi generasi ini yang seperti sosis dan daging yang berada diantara 2 tumpukan roti. Seperti inilah yang dialami oleh seseorang yang terhimpit antara memenuhi kebuthan finansial sendiri sekaligus memenuhi kebutuhan finanasial orang tua.
Generasi sandwich ini muncul ketika perencanaan keuangan orang tua yang tidak matang, terutama dalam menyiapkan dana pensiun. Biasanya permasalahan dalam menyiapkan dana pensiun terjadi karena waktu persiapannya yang mendadak mendekati dengan usia pensiunnya. Hal ini juga terjadi karena minimnya pengetahuan dan informasi dalam mengatur keuangan dengan baik. Sehingga uang yang orang tua siapkan tidak maksimal dan tidak mencukupi kebutuhan di masa tuanya. Kalau sudah begini, yang akan repot adalah anak-anak mereka alisan si generasi. Sebenarnya sebagian orang tua, tidak mau merepotkan anaknya karena mereka menyadari bahwa anak-anak mereka juga sudah memiliki tanggungan lainnya yang lebih besar jika saat ini anaknya sudah memiliki keluarga kecil.
Seharusnya orang tua harusnya sudah sadar akna hal ini dan harus membekali diri dengan pengetahuan dalam merencanakan kebutuhan finansial di hari tua. Tujuannya adalah agar tidak membebani anak-ankanya. Hal ini akan ringan jika jumlah anaknya bisa mencapai 10 maka kebutuhan hari tua bisa tertutupi dari seluruh anaknya. Namun berbeda jika jumlah anaknya sedikit maka akan terasa sekali jumlah keuangan setiap bulannya.
Baca Juga : Haruskah Mempersiapkan Dana Pensiun Sendiri Meski Sudah Ada dari Kantor?
Tetapi jangan juga menjadi tujuan kita memiliki anak banyak agar bisa menopang kehidupan di masa tua.
Berikut ini adalah tips dalam mengelola keuangan bagi generasi sandwich:
Anda sebisa mungkin terbuka dengan orang tua mengenai kemampuan memenuhi kebutuhan finansialnya. Dengan berkomunikasi diharapakan anda dan orang tua dapat mencapai mufakat dan berkomitmen dalam mengurangi gaya hidup yang foya-foya. Karena jika masih megeluarkan uang untuk hal yang kurang bermanfaat maka akan memberatkan diri anda sendiri.
Sebagai penaggung kebutuhan finansial utama, maka anda pelru tegas pada diri anda sendiri yaitu dengan tegas untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecil terlebih dahulu baru kemudin memikirkan kebutuhan kedua orang tua.
Ketika anda berniat untuk memenuhi kebutuhan orangtua maka anda perlu berdiskusi dengan pasangan anda, agar satu sama lain saling mengerti keadaan keluarga.
Selain itu juga anda perlu mengajarkan mengelola uang yang adna berikan kedapa kedua orang tua anda, sebisa mungkin uang yang diberikan tidak hanya habis pada satu pengeluaran saja.
Pengecekan keuangan itu sangatlah penting untuk menjaga keuangan kita agar dalam kondisi sehat. Maka hal yang diambil yaitu dengan merencakan pos pos pengeluaran di awal waktu dan menganggarkan sesuai dengan keutuhan.
Dan skala prioritas ini juga perlu sebagai acuan dalam mengatur keuangan kedepannya. Misalnya saja jika anda memiliki anka berusia 5 tahun dana kaan kuliah 12 tahun lagi disisi lai oran tua anda memiliki masalah kesehatan, maka perioritas pengeluaran anda saat ini adalah dana untuk berobat orang tua anda.
Ada beberapa orang tua yang tidak bergantung kepada anaknya karena di usia senjanya, mereka menerima uang pensiun dari perusahaan tempat mereka berkeja dulu.
Dan uang itu juga masih dapat dibilang cukup untuk memenuhi kebutuhannya, nah maka tugas nada adalah membantu merrka dalam mengelola keuangannya.
Cara membantunya adalah dengan memperkenalkan mereka beberapa produk keuangan yang bisa mengemangkan dana yang miliki. Misalnya anda bisa mengajari orang tua denga berinvestasi. Jika semakin bertambahnya usia maka toleransi risiko nya juga semakin kecil atau bisa dibilang adalah konservatif (menjauhi risiko), maka pilihan tepat agar dana pensiun orang tua anda bisa berkembang secara optimal adalah reksadana. Contohnya reksadana Corfina Dana Kas Syariah. Dimana reksadana pasar uang juga memiliki risiko yang kecil dianding dengan risiko reksadnaa saham , campuran dan pendapatan tetap.
Dengan minimum pembelian Rp. 200.000 setiap bulan maka orang tua anda bisa menyisihkan uangnya dengan bijak.
Serta dengan reksadana, orang tua anda tidak perlu mengelola sendiri uangnya. Jad biarkan manajer investasi yang mengelolanya.
Jika orang tua anda memiliki beberap anak, maka anda bisa berkoordinasi dengan suadara atau saudari anda dalam menanggung kehidupan orang tua. Dan setiap anak harus menyesuaikan dengan kebutuhan pribadi dengan keperluan orang tuanya.
Anda dan saudara bisa berbagi dengan beberapa kebutuhan orang tua. Misalnya kakak anda mengurusi asuransi untuk orang tua, anda bisa memenuhi kebutuhan primernya dan juga adik anda bisa memenuhi biaya-biaya kecilnya