Author : Yulia Andita
Pendidikan adalah satu dari sekian banyak kewajiban yang harus diberikan orang tua kepada anaknya. Setiap orang tua pun ingin anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari orangtuanya. Namun permasalahan yang dihadapi oleh orang tua ketika memasuki tahun ajaran baru adalah dana. Keulah-keluahan karea tidak siap akan mengeluarkan uang yang banyak untuk anaknya bersekolah. Meskipun pendidikan di Jabodetabek sudah gratis namun kebutuhan lainnya menjadi tanggungan orang sendiri bukan lagi pemerintah.
Sebenarnya kegelisahan para orang tua sebenarnya bisa diminimalisir apabila mereka mau berinvestasi sejak awal untuk memenuhi kebutuhan pendidikan sekolah sang buah hati.
Sebelum memulai berinvestasi maka ada beberapa data yang harus di persiapkan diantaranya:
Nomor 1 bisa kita cari tahu dengan mengetahui biaya rata-rata sekolah di daerah Jabodetabek. Jika anda mempersiapkan dana pendidikan untuk kuliah, biasanya untuk universitas swasta untuk program Management bisa menghabiskan biaya sebesar Rp. 150 juta hingga lulus. Biaya itu antara lain adalah biaya pendaftaran, biaya per semester, buku kuliah, transportasi dan akomodasi hingga lulus.
Baca Juga : Corfina Reksadana Online System | Bolehkah Investasi Dari Uang Hutang?
Nomor 2 ini sangat penting untuk mempersiapkan dana pendidikan, karena biaya pendidikan pasti tidak stagnan. Setiap tahun pasti akan mengalami kenaikan karena mengikuti inflasi ekonomi, kualitas pengajar, dan juga materi yang di sampaikan. Lembaga keuangan Jiwasraya menyebut asumsi angka kenaikan inflasi 15% untuk sektor pendidikan. Jika kamu tidak memikirkan inflasi pendidikan dalam mempersiapkan dana pendidikan, bisa jadi uang yang adan persiapkan salah dan kurang dari perkiraan.
Misalkan Pak Deri memiliki anak yang masih berusia 10 tahun, dan sedang mempersiapkan pendidikan untuk kuliah. Jika saja usia kuliah anaknya sekitar 17 tahun. Maka Pak Dedi harus mempersiapkannya dalam waktu 7 tahun lagi. Waktu tujuh tahun menunjukkan data untuk nomer 3
uang yang dibutuhkan saat ini untuk bisa berkuliah di Universitas Swasta Fakultas Ekonomi di tahun 2018 sebesar Rp. 150 Juta dari masuk hingga lulus. Serta kenaikan biaya pendidikan per tahun mencapai 15%.
Setelah lengkap semua data yang dibutuhkan
Langkah selanjutnya adalah mengetahui dan menentukan produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan Pak Deri. Banyak sekali produk investasi yang bisa ditransaksikan namun, jika keterbatasan waktu dan pengetahuan menjadi hambatan, maka kami lebih menyarankan untuk memilih produk reksadana dengan modal awal yang sangat terjangkau hanya Rp. 100.000.
Jenis reksadana sendiri memiliki tingkat risiko dan juga karakteristik tertentu yang sesuai dengan kebutuhan.
Lama Berinvestasi (Tahun) |
Tingkat Imbal Hasil |
Reksadana yang Cocok |
1-2 tahun |
5-7% per tahun |
Reksadana Pasar Uang |
3-5 tahun |
10% per tahun |
Reksadana Pendapatan Tetap |
6-10 tahun |
15% per tahun |
Reksadana Campuran |
>10 tahun |
20% per tahun |
Reksadana Saham |
Nah jika tadi Pak Dedi memiliki waktu 7 tahun lagi hingga anaknya sekolah, maka jenis reksadana yang sesuai kebutuhan adalah Reksadana Campuran. Asumsi imbal hasil reksadana campuran sebesar 15% per tahun.
Total biaya kuliah saat ini sebesar Rp. 150 Juta namun 7 tahun yang akan datang nilainya meningkat menjadi Rp. 399.002.928. Pak Deri memutuskan untuk memilih reksadana campuran dengan asumsi tingkat imbal hasilnya sebesar 15% per tahun, maka besarnya investasi yang Pak Dedi sisihkan adalah sebagai berikut:
Jadi untuk bisa mencapai dana pendidikan yang dibutuhkan yang sebesar Rp. 399.002.928 bisa memilih 2 alternatif investasi. Bisa menyisihkan secara bulanan ataupun investasi secara tahunan.