Apa yang terpikir pertama kali jika kamu memiliki hutang? Pusing? Bingung? atau berhutang untuk lunasi utang?
Hidup terbelit hutang kadang membuat sebagian orang akan merasakan ketidak tenangan dalam menjalani hidup, mulai dari makan kenyang, tidur juga ga nyenyak. Apalagi kalau kamu berhutang di rentenir sudah cicilannya besar bungan yang kita bayarakan bahkan akan lebih besar dari pokoknya. Belum lagi kamu akan dikejar-kejar oleh debt collectornya.
Bisa dikatakan hidup tanpa utang menjadi banyak orang. Bahkan terdengar mustahil ya untuk bagi kebanyakan orang apalagi yang gajinya pas-pasan. Nah tapi mindset itu bukan menjadi patokan dalam kita menjalani kehidupan. Karena banyak juga kok orang yang sukses tanpa pernah mempunyai hutang sama sekali. Gaji yang pas-pasan juga bukan berarti hidupnya harus pas-pasan juga. Jangan menganggap semuanya menjadi seolah terbatas karena penghasilan yang sedikit.
Penghasilan bukan menjadi patokan seseorang bisa berhutang atau tidak dan bukan juga patokan seseorang sukses atau tidak. Tetapi yang bisa membebaskan kita dari utang adalah gaya pengelolaan uang kita. Asalkan kita mampu konsisten dan bisa menyisihkan uang setiap bulan untuk hal yang menguntungkan, maka kita tidak perlu takut dengan masa depan.
Pertama kali kamu dapat transferan gaji setiap bulan pasti senang banget ya terkadang kita tidak bisa mengontrol keinginan untuk langsung buka toko online ya…
Sebenarnya tidak masalah untuk belanja online asal ada batasannya agar uang gajian kita tidak habis sebelum akhir bulan selanjutnya. Maka kamu lebih baik buat anggaran pengeluaran selama satu bulan.
Pos-pos anggaran yang masuk dalam anggaran dibuat secara detail mulai dari anggaran makan, tempat tinggal, hiburan, belanja perlengkapan MCK (Mandi Cuci Kakus), biaya transportasi, dan juga ada pengeluaran yang tidak terduga.
Setiap pengeluarannya jangan lupa kamu catatkan di samping kolom anggaran, agar bisa mengevaluasi secara langsung pengeluarannya.
Menabung memang sudah lama sekali diajarkan oleh orang tua kita sejak kecil. Untuk bisa memenuhi kebutuhan kita yang tak terduga kita bisa menabung dari uang gajian kita sebesar 20% saja sudah cukup. Tabungan ini bisa menjadi cadangan saat kita membutuhkan uang secara tiba-tiba, dan bisa segera diatasi.
Tabungan juga bisa kita jadikan pilihan untuk merencanakan keperluan jangka panjang seperti membeli rumah, pendidikan dan kendaraan.
Logikanya adalah coba kamu bayangin kalau akad nikah ternyata maharnya dibayar hutang, malu bukan main pastinya.
Jika kamu memiliki keinginan untuk membeli sesuatu yang bisa dibilang sangat mahal dan sulit untuk dimiliki dalam waktu terdekat, maka kamu jangan memaksakan diri untuk membelinya apalgi dengan behutyang alias dicicil.
Misalkan kamu ingin membeli mobil, ya tidak harus hari ini juga kamu bisa menyisihkan uang kemudian di tampung hingga nilainya sama dengan harga barang yang kamu inginkan. Jangan sering memanfaatkan fasilitas cicilan, karena cicilan itu besar biaya bunganya.
Ingat harga suatu barang setiap tahun akan terus naik itulah dampak dari inflasi, maka dari itu kalau hanya sekedar menabung mungkin hasilnya tidak akan maksimal.
Baca Juga : Tanpa Kredit Bisa Memiliki Mobil?
Lalu dengan cara apa kita bisa memakasimalkan uang yang akan kita gunakan untuk mendapatkan barang yang diinginkan?
Jawabannya adalah investasi. Investasi ini dapat membantu meningkatkan uang anda meskipun anda tidak bisa bekerja. Percaya atau tidak meski anda tidur uang anda memiliki potensi untuk bertumbuh.
Ada pertanyaan lagi, bagaimana jika tidak paham caranya? Jadi pilihan yang tepat adalah memilih investasi reksadana, karena investasi reksadana ini sudah ada yang mengelolanya yaitu manajer investasi. Kita hanya perlu melakukan setoran tunai ke rekening reksadana itu, kemudian anda tinggal menunggunya, biarkan uang anda dikelola oleh manajer investasi.
Jika sudah tahu caranya tinggal memilih produk yang cocok dengan tujuan anda.
Produk reksadana itu bermacam-macam ada reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan juga reksadana saham.
Untuk kebutuhan dengan waktu 1 tahun lagi maka kamu bisa mengalokasikan dananya di reksadana pasar uang karena risikonya lebih kecil dan pergerakannya juga tidak terlalu bergejolak.
Untuk jangka waktu 1-3 tahun bisa memilih reksdana pendapatan tetap, kemudian untuk keperluan 3-5 yahun bis amemilih reksadana campuran dan terakhir untuk perluan ebih dari 5 tahun bisa memiiih reksadana saham namun risikonya paling besar dibanding reksadana lainnya.